IQNA

Paus Fransiscus Tidak Menyebutkan Nama Muslim Myanmar

14:00 - November 29, 2017
Berita ID: 3471748
MYANMAR (IQNA) - Paus Fransiscus dalam lawatannya ke Myanmar, Selasa (28/11) dengan bertemu para pemimpin agama negara Buddha ini, mengafirmasi pentingnya persatuan di samping perpecahan, namun juga tidak menyinggung umat muslim Rohingya.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Reuters, Paus Fransiscus tidak menyinggung umat muslim Rohingya, sementara genosida minoritas muslim di Myanmar dan kabur besar-besaran mereka ke Bangladesh telah berubah menjadi sebuah krisis besar kemanusiaan.

Fransiscus dalam pertemuan dengan para pemimpin agama di Myanmar mengatakan, persatuan senantiasa merupakan hasil dari adanya keragaman agama dan budaya. Setiap orang memiliki nilai, tradisi dan titik kuat dan perbedaan khususnya; demikian juga dengan agama-agama yang ada.

"Andil dalam norma dan tradisi serta titik kuat dan nilai-nilai pelbagai agama tidak dapat diraih kecuali di bawah naungan perdamaian,” imbuhnya.

Paus Fransiscus dalam lawatan kali ini tidak menyinggung umat muslim Rohingya, sementara pada bulan sebelumnya, dalam merespon laporan pertama yang dipublikasikan tentang kaburnya umat muslim Rohingya akibat penindasan keras para militer Myanmar, meminta masyarakat dunia agar mendoakan "saudara-suadara Rohingya”.

Paus pada saat itu mengatakan, marilah sama-sama kita meminta kepada Tuhan agar menyelamatkan mereka dan para lelaki dan perempuan berjiwa baik agar bergegas membantu mereka sehingga terealisaikan hak-hak mereka secara penuh.

Disebutkan, Kardinal Charles Maung Bo, Pendeta kota Myanmar (Yangon) meminta Paus dalam lawatannya ke Myanmar agar tidak mengunakan kata Rohingya; sebuah kata dimana para pejabat pemerintah dan militer Myanmar tidak mengakuinya secara resmi.

Namun pelbagai kelompok HAM meminta Paus Fransiscus agar dalam pidato-pidato umumnya dan juga dalam pertemuan khususnya dengan Suu Kyi dan para jenderalnya agar menggunakan kata Rohingya untuk menunjukkan solidaritas dengan kelompok ini, yang tidak mendapatkan hak kewarganegaraan dan hak-hak primernya.

Paus, Senin juga di hari pertama lawatan tiga harinya ke Myanmar melakukan perbincangan khusus dengan ketua militer negara ini di kota Yangon. Ia juga akan bertemua dengan Aung San Suu Kyi, pemimpin partai penguasa Myanmar.

Setelah Myanmar, Paus Fransiscus akan mengunjungi Bangladesh.

http://iqna.ir/fa/news/3667770

Kunci-kunci: myanmar ، paus ، lawatan ، muslim myanmar ، rohingya ، iqna
captcha