Menurut laporan IQNA dilansir dari New Straits Times, Mahathir Mohamad, Senin (28/1) mengatakan, “Kami komitmen pada prinsip kami dan menganggap Israel sebagai pemerintahan kriminal. Pemerintah ini telah melanggar banyak hukum internasional, tetapi tidak ada yang membicarakannya.”
"Kami memiliki hak untuk mengekspresikan perasaan kami dan memiliki kebijakan kami sendiri," tambahnya.
Dia melontarkan ucapan ini dalam menanggapi keputusan Komite Internasional Paralimpiade supaya mencabut hak untuk menjadi tuan rumah kejuaraan seleksi renang Paralimpiade Malaysia, pasca larangan negara ini atas partisipasi atlet Israel.
Kejuaraan ini merupakan seleksti paralimpiade 2020 Tokyo, yang dijadwalkan akan diselenggarakan dari 29 Juli hingga 4 Agustus 2019.
Malaysia, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, mengatakan tidak akan mengizinkan atlet Israel untuk berpartisipasi dalam pertandingan olahraga apa pun di negara itu.
Mahathir Mohamad dengan menjelaskan bahwa dia tidak bermasalah dengan keputusan Komite Internasional Paralimpiade, menambahkan: "Jika kita tidak dapat menjdi tuan rumah kejuaraan ini, kita dapat menjadi tuan rumah kejuaraan lainnya."
http://iqna.ir/fa/news/3785441