Mengenal Ketua Muhammadiyah Indonesia
Menurut laporan IQNA dilansir dari atase kebudayaan Iran di Indonesia, nama Heidar Nasher terkenal di komunitas Muhammadiyah, terutama di kalangan aktivis mahasiswa. Ketika Ahmad Syafii Maarif memimpin Muhammadiyah, Heidar Nasher adalah sekretaris organisasi tersebut.
Dia adalah editor Majalah Suara Muhammadiyah dan ketua bagian kaderisasi Muhammadiyah dari tahun 1985 hingga 1990, Katua Himpunan Mahasiswa Muhammadiyah dari 1983 hingga 1986.
Ketua organisasi Muhammadiyah Indonesia mengambil jurusan pendidikan tinggi pembangunan masyarakat desa dan memegang gelar Master dan PhD universitas Gadjah Mada.
Heidar Nasher sangat aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dalam organisasi dan aktif dalam Himpunan Mahasiswa Muhammadiyah. Dia juga terpilih sebagai editor majalah Suara Muhammadiyah dan menulis banyak tulisan tentang Muhammadiyah. Bukunya yang berjudul "Muhammadiyah; Gerakan Pembaruan" adalah salah satu karyanya yang paling terkenal dan buku referensi tentang organisasi Muhammadiyah.
Artikel-artikelnya juga digunakan di majalah Suara Muhammadiyah. Konferensi Muhammadiyah keempat puluh tujuh akhirnya memilih Heidar sebagai ketua organisasi 2015 hingga 2020.
"Agama dan Krisis Kemanusiaan Modern (1997)", "Kebanggaan Kekuasaan dalam Budaya Politik (1997)", "Dinamika Politik Organisasi Muhammadiyah (2000)”, "Teladan Gerakan Pendidikan Organisasi Muhammadiyah (2006)", "Muhammadiyah; Gerakan Pembaruan (2010)", Gerakan Islam Pencerahan (2015)", dan "Kontribusi Agama untuk Kemanusiaan dan Kebangsaan (2016)" termasuk salah satu karya Heidar Nashir.
