Menurut laporan IQNA dilansir dari organisasi kebudayaan dan komunikasi Islam, festival ini dimulai dengan dihadiri oleh Ali Mohammad Sabeghi, atase kebudayaan Iran di Malaysia, sejumlah duta besar dan perwakilan dari berbagai kedutaan besar negara-negara Islam dan seniman dari berbagai negara termasuk Republik Islam Iran, Turki, Maroko, Bangladesh, Indonesia, Thailand, Uzbekistan dan berbagai negara Malaysia.
Berbicara di festival tersebut, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Urusan Wanita dan Keluarga Dato' Seri Dr. Wan Azizah Wan Ismail mengatakan: “Festival ini adalah sebuah tempat untuk mempresentasikan sejumlah seni seniman Islam dan kesempatan bagi warga Malaysia untuk berkenalan dengan prestasi seni dan budaya negara-negara lain.”
Dia mengatakan, “Islam adalah agama perdamaian dan persahabatan, dan penyelenggaraan festival semacam ini dapat menghancurkan Islamofhobia dan mengakrabkan Muslim satu sama lain.”
Dalam pidatonya, Datuk Aminuddin Hashim, kepala wilayah Putrajaya, menyatakan harapannya bahwa festival semacam itu akan memberikan kesempatan bagi orang Malaysia untuk menjadi lebih akrab dengan prestasi budaya dan artistik negara-negara Islam lainnya dan untuk memperkenalkan wilayah dan kota Putrajaya modern pada dunia Islam.
Dalam festival ini telah hadir sejumlah delegasi, yang mencakup delegasi budaya dan artistik dari Republik Islam Iran, termasuk grup musik tradisional "Aiin" dari provinsi Hamedan, kaligrafer, seniman tenunan ghilim dari Kerman dan seniman kerajinan tangan dari Isfahan dengan bantuan Direktorat Jenderal Kerjasama Budaya dan Urusan Iran di Luar Negeri.