Menurut laporan IQNA dari Indonesia, kinerja ini bertujuan untuk mengeksploitasi kapasitas dan talenta para mahasiswa di tahun-tahun terakhir Darul Quran al-Mustafa, yang namanya adalah sebagai berikut: Umniyatul Ulya, Rahayu Shalehah, Nofa Mufarokha dan Eli Ruslina, Hidayatul Islamiah, Rahmawati, Dedi Sufyan dan Siti Ainul Karimah, dan Hidayat Rahmat.
Ujian akhir untuk para mahasiswa yang telah memasuki markas ini pada tahun akademik 2014 dan 2015 akan diambil langsung oleh ketua Darul Quran.
Demikian juga, Perwakilan Jamiah al-Mustafa di Indonesia sedang mencari untuk memilih para pengajar diantara para mahasiswa terkemuka disiplin hafalan Alquran untuk membantu dalam pelaksanaan program-program Darul Quran di asrama dan perguruan tinggi Islam Indonesia.
Para mahasiswa yang telah menyelesaikan semua tahap hafalan diberikan ijazah hafalan Alquran, dimana mahasiswa dengan menggunakan ijazah ini dapat mempresentasikan tesisnya. Ijazah ini adalah salah satu persyaratan untuk tesis yang ditandatangani oleh ketua Darul Quran.