IQNA

Syiah Kashmir Khawatir tentang Ketidakmungkinan Penyelenggaraan Berkabung Muharram

9:39 - August 27, 2019
Berita ID: 3473392
KASHMIR (IQNA) - Syiah Kashmir yang dikontrol India telah menyatakan keprihatinan atas ketidakmungkinan penyelenggaraan acara berkabung Muharram dan Asyura pasca ketegangan baru-baru ini dan penindasan yang meningkat di daerah tersebut.

Menurut laporan IQNA dilansir dari surat kabar Hindustan Times, umat Syiah khawatir bahwa mereka tidak akan bisa menyelenggarakan acara berkabung Muharram pada tahun ini dengan melihat terus diblokirnya komunikasi dan larangan hilir mudik di Kashmir.

Mereka juga menyatakan ketidaksenangan atas penangkapan Imran Reza Ansari, kepala komunitas Syiah Kashmir, dan mengatakan bahwa mereka telah berulang kali mencoba untuk bertemu dengannya dalam beberapa hari terakhir tetapi gagal melakukannya.

Imran Reza Ansari, mantan Menteri Informasi dan Teknologi Kashmir, adalah di antara aktivis Kashmir yang ditahan selama penindasan baru-baru ini.

Menurut seorang pejabat senior pemerintah di kota Srinagar (pusat Kashmir), ia dijadwalkan akan segera dibebaskan dan dipindahkan ke rumahnya untuk berkonsultasi dengan para pemimpin Syiah lainnya di daerah itu untuk mempersiapkan acara duka Muharram.

Dia mengatakan, “Pembatalan program berkabung Muharram tidak ada dalam agenda dan langkah-langkah sedang diambil untuk mencegah peristiwa yang tidak diinginkan dalam program ini.”

Polisi telah menahan lebih dari 4.000 warga Kasmir sejak pembatalan konsesi khusus Jammu dan Kashmir. Demikian juga terjadi banyak bentrokan antara penduduk lokal dan pasukan keamanan di berbagai wilayah Kashmir selama beberapa hari terakhir.

Pada 5 Agustus, Perdana Menteri India mengumumkan keputusannya untuk menghapuskan otonomi relatif dan konsesi khusus wilayah Jammu dan Kashmir. Menurut pasal 370 Konstitusi India, wilayah tersebut memiliki konsesi khusus kecuali dalam urusan pertahanan dan luar negeri.

 

http://iqna.ir/fa/news/3837534

captcha