Situs Arab48 melaporkan, Pekan lalu, sebuah perusahaan maskapai secara resmi mengumumkan, untuk pertama kalinya, penerbangan langsung dari Wilayah Pendudukan ke negara-negara Teluk Persia.
Sebelumnya, penerbangan dilakukan secara tidak langsung karena kurangnya perjanjian udara antara UEA dan rezim Zionis, dengan pesawat Israel pertama mendarat di bandara Sharm el-Sheikh di Mesir, Oman atau Larnaca selama lima menit dan kemudian lepas landas dan dilanjutkan melalui Arab Saudi.
Menurut laporan yang diterbitkan, Riyadh, Abu Dhabi, Dubai, Qatar, dll. adalah tujuan penerbangan ini.
“Layanan ini istimewa dan menghadapi berbagai tantangan serta memberi pelanggan kami alternatif khusus untuk menemukan solusi yang memenuhi kebutuhan bisnis mereka,” tegas perusahaan tersebut.
Nir Bronstein, direktur perusahaan Zionis, dalam sebuah wawancara dengan situs Wint menyatakan, sebagian besar pelanggan kami adalah pengusaha. Kami tidak akan menyebutkan nama-nama penumpang karena privasi dan privasi pelanggan kami. Hubungan kami dengan negara-negara Teluk sangat hangat. Orang Israel telah tinggal di Dubai dan Abu Dhabi selama bertahun-tahun dan memiliki hubungan baik.
Situs tersebut sebelumnya melaporkan bahwa peralatan medis yang diperoleh oleh rezim Zionis untuk melawan Covid-19 telah disediakan oleh UEA atas perintah Mossad dan oleh pesawat Ukraina yang mendarat di Bandara Ben-Gurion. (hry)