Anadolu melaporkan, dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Turki mengecam demo pada Kamis (10 September) kemarin lusa oleh sekelompok Islamofobia di Swedia dan pembakaran naskah Alquran.
“Kami mengecam penghinaan terhadap kitab suci kami oleh kelompok rasis di Stockholm,” kata pernyataan itu.
Lebih lanjut pernyataan itu menyebutkan, ironisya, terlihat bahwa penghinaan terhadap Islam telah marak dan negara-negara Skandinavia belum mampu mencegahnya dengan dalih kebebasan berekspresi.
Pemerintah Swedia tidak mengeluarkan izin bagi kelompok ekstremis tersebut untuk berdemo, tetapi mereka secara ilegal menggelar demonstrasi anti-Islam di distrik Muslim Stockholm.
Dalam demo tersebut, anggota partai sayap kanan Stram Kurs Denmark membakar naskah Alquran di daerah Rinkeby di pinggiran Stockholm.
Dengan mengisyaratkan pada dua serangan rasis dan anti-Islam di Selandia Baru dan Norwegia dalam beberapa tahun terakhir yang telah menewaskan 100 orang, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan: Jika gerakan ekstremis seperti itu tidak dihentikan, serangan seperti itu akan terulang kembali. (hry)