Arabi al-Jadid melaporkan, sumber-sumber diplomatik di Sudan melaporkan bahwa para pejabat Sudan ditekan oleh UEA dan Arab Saudi untuk bergabung dengan kereta normalisasi hubungan dengan rezim Zionis.
Dengan mengisyaratkan pada penentangan rakyat dan elit Sudan terhadap normalisasi hubungan dengan rezim Zionis, sumber-sumber berita tersebut menyatakan: Abu Dhabi dan Riyadh sedang mencoba mengambil keuntungan dari krisis ekonomi Sudan dan banjir-banjir yang telah membuat hampir satu juta orang Sudan mengungsi, yang menekan pemerintah dan dewan pemerintahan di Sudan untuk menormalisasi hubungan dengan rezim pendudukan di Quds.
Menurut laporan tersebut, Perdana Menteri Sudan, Abdalla Hamdok telah mengumumkan secara tidak terang-terangan bahwa dia tidak dapat berpartisipasi dalam rencana tersebut karena pemerintahnya tidak diizinkan untuk membuat keputusan yang menentukan dan keputusan tersebut adalah tanggung jawab Dewan Pemerintahan.
Sumber-sumber berita dalam hal ini menyatakan, Hamdok menyadari sejauh mana rakyat Sudan menentang normalisasi hubungan dengan Israel dan tahu bahwa langkah seperti itu dapat mengarah pada revolusi baru dalam krisis saat ini. (hry)