IQNA

Ikhwanul Muslimin Sudan: Normalisasi Hubungan dengan Israel Adalah Pengkhianatan Terhadap Palestina

8:53 - October 10, 2020
Berita ID: 3474669
TEHERAN (IQNA) - Pemimpin Ikhwanul Muslimin Sudan, Adil Aliyullah menyebut normalisasi hubungan antara beberapa negara Arab dan rezim Zionis sebagai pengkhianatan terhadap masalah Palestina dan berkata: “Normalisasi hubungan dengan Israel tidak akan menyelesaikan krisis ekonomi.”

Arabi21 melaporkan, Adil Aliuyullah saat wawancara kepada media berita ini mengatakan, Ikhwanul Muslimin tidak akan mengakui Israel sebagai sebuah negara sampai masalah Palestina diselesaikan sepenuhnya.

Dengan mengkritik rumor yang disebarkan oleh beberapa orang di Sudan bahwa normalisasi akan menyelesaikan masalah pemerintah, terutama krisis ekonomi, dia berkata: “Ilusi ini tidak realistis, tidak ilmiah dan palsu, dan negara-negara yang memiliki hubungan normalisasi dengan Israel, bukanlah kuat secara ekonomi, tetapi yang terjadi justru sebaliknya.”

Adil Aliyullah mengatakan, “Kami membutuhkan perencanaan, bukan normalisasi, dan perencanaan ini harus didukung oleh dunia untuk mengubah Sudan dari negara konsumen menjadi negara pengekspor.”

Pemimpin Ikhwanul Muslimin di Sudan mengatakan bahwa negara-negara yang mencoba untuk menormalisasi adalah rezim yang pemerintahannya adalah individu dan negara-negara tersebut tidak memiliki hak di dalamnya. “Sikap Ikhwanul Muslimin terhadap normalisasi adalah bahwa kami menganggapnya sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina. Bangsa Arab Muslim percaya bahwa kesucian Islam di Palestina harus segera dibebaskan dari perampas ini,” tegasnya.

Perlu diketahui bahwa negara Afrika di Sudan, setelah penggulingan Presiden Omar al-Bashir dan pembentukan pemerintahan transisi militer, telah pindah ke negara-negara Arab seperti Arab Saudi dan UEA, dan terkadang secara implisit mendukung hubungan dengan Tel Aviv. (hry)

 

3928184

captcha