IQNA

Ziarah Arbain, Perjalanan Tak Terlupakan Seorang Jurnalis Sri Lanka

9:30 - October 11, 2020
Berita ID: 3474672
TEHERAN (IQNA) – Seorang jurnalis Sri Lanka, Thaha Muzammil menerbitkan artikel bertepatan dengan Arbain Huseini berjudul "Perjalanan ke Karbala, Perjalanan Tak Terlupakan dalam Hidupku".

IQNA melaporkan, di awal tulisan ini disebutkan bahwa Arbain artinya empat puluh, namun di kalangan umat Islam Syiah sedunia, hari ini merupakan peringatan syahidnya al-Husein bin Ali (as), cucu Nabi (saw) yang terbunuh pada tanggal 10 Muharram. Imam Husein (as) dan teman-temannya dibunuh oleh Yazid dalam pertempuran Karbala pada 61 H. Merupakan tradisi di kalangan umat Muslim untuk berduka atas kematian anggota keluarga atau orang yang dicintai selama empat puluh hari setelah kematian. Masa berkabung selama empat puluh hari untuk al-Husein ibn Ali (as) ini juga berakhir di Karbala, tempat Imam Husein (as) dan para sahabatnya syahid.

Umat ​​Islam dari seluruh dunia, terutama Muslim Syiah, melakukan perjalanan ke tempat ini setiap tahun untuk menghadiri acara tersebut. Ini adalah pertemuan lintas agama terbesar di dunia yang membawa orang-orang dari berbagai negara ke negeri ini. Terakhir diperkirakan sekitar dua puluh lima juta orang datang ke sini pada hari Arbain. Banyak pemimpin Sunni dan bahkan Kristen Irak menghadiri acara tersebut, bersama dengan Muslim Syiah.

Sebagai seorang jurnalis, saya juga berkesempatan untuk bergabung dengan kerumunan ini, sungguh perjalanan yang luar biasa dan 10 hari ini tidak akan pernah terlupakan dalam hidup saya. Saya menghabiskan tiga hari di Najaf, tempat dimakamkannya Imam Ali as. Di kota ini dan di hari-hari ini, kecuali waktu salat, semua orang sibuk mengaji, berdoa dan berkabung. Di pusara Imam Ali (as), perasaan spiritual yang luar biasa membuat manusia terpesona. Di dekat haram suci Imam, terdapat sebuah pemakaman bernama Wadi al-Salam, yang menampung banyak orang terkenal dan tokoh-tokoh Muslim, dikatakan sebagai pemakaman terbesar di dunia dan salah satu tempat penting untuk dikunjungi dalam perjalanan ini. Masjid Kufah juga merupakan tempat dimana Imam Ali (as) syahid dengan pukulan pedang saat salat.

Setelah tiga hari tinggal yang memuaskan di Najaf, perjalanan ke Karbala dimulai, di mana Anda melihat orang-orang bergerak seperti sungai, dan di antara mereka Anda dapat melihat orang-orang dari segala usia dan kelompok sosial. Terdapat ribuan tenda di sepanjang jalan dengan segala fasilitas akomodasi dan relaksasi, air minum bersih, makanan sehat, teh, kopi, minuman ringan dan aneka buah-buahan tersedia secara gratis. Mereka memohon agar jamaah menggunakan fasilitasnya. Juga akan ada pusat perbaikan gratis untuk barang-barang seperti sepatu, tas travel, dan ponsel selama perjalanan. Selain fasilitas pemerintah Irak untuk medis dan keadaan darurat, terdapat ratusan tenda medis yang dikelola oleh relawan dari seluruh dunia seperti Iran, Pakistan, Turki, Lebanon, Kuwait, dan Thailand.

Selama tinggal di Karbala, Anda dapat mengunjungi tempat-tempat seperti haram suci Imam Husein (as), haram suci Abul Fadzl  Abbas, saudara Imam Husein (as), Tal Zeinabia, pusara putra-putra Muslim Ibn Aqil dan museum untuk memperingati peristiwa Karbala.

Acara peringatan Arbain Imam Husein (as) dan para syuhada Karbala diakhiri dengan kehadiran dan berkumpulnya jutaan jamaah di Karbala dan pembacaan ziarah Arbain dan salat.

Arbain dikenal sebagai pertemuan terbesar di dunia dan sungguh menakjubkan bagaimana jutaan orang dapat berkumpul di tempat ini dan begitu juga bersama-sama. (hry)

 

3928308

captcha