IQNA

Reaksi Terkini terhadap Islamofobia Macron;

Dari Pencarian Virtual Umat Kristen hingga Perpisahan Pesepakbola Prancis dari Tim Nasional

8:55 - October 28, 2020
Berita ID: 3474723
TEHERAN (IQNA) - Penghinaan Emmanuel Macron terhadap kesucian Nabi Islam (saw) terus menuai banyak reaksi.

Anadolu melaporkan, menyusul penghinaan presiden Prancis terhadap kesucian Muslim, orang-orang Kristen Arab bergabung dengan para pengecam tersebut. Sejumlah umat Kristen Arab mengecam tindakan Islamofobia dari Emmanuel Macron dan penerbitan kartun yang menghina Nabi Islam (saw) dengan memposting artikel di media sosial.

Orang-orang Kristen ini menganggap penghinaan terhadap Nabi Islam (saw) telah memprovokasi perasaan umat Islam dan mengumumkan penolakan terhadap segala bentuk penghinaan terhadap kesucian umat Islam dengan menerbitkan hashtag #Dhid al-Isa'ah lir Rasul (menentang penodaan Nabi).

Menurut Russia Today, Kementerian Luar Negeri Maroko juga mengecam dan menekankan tindakan penghinaan terhadap kesucian umat Islam: penghinaan terhadap agama Islam tidak dapat dibenarkan dengan dalih kebebasan berekspresi.

Pernyataan tersebut menekankan perlunya mengakhiri provokasi sensitivitas umat Islam dan perlunya menghormati pendapat orang lain sebagai syarat utama untuk hidup berdampingan dan dialog yang konstruktif antar pemeluk agama.

Terkait hal ini, Sputnik juga melaporkan bahwa Paul Pogba, pesepakbola Prancis yang bermain untuk Manchester United dan merupakan anggota tim nasional Prancis, mengundurkan diri dari pertandingan internasional karena ucapan Macron yang menghina dan mengaitkan terorisme dengan Islam.

Dari Pencarian Virtual Umat Kristen hingga Perpisahan Pesepakbola Prancis dari Tim Nasional

Pogba telah menyatakan bahwa kemarahannya bukan hanya karena retorika anti-Islam Macron, tetapi juga karena pemberian lencana kehormatan untuk guru bahasa Prancis, yang menghina Nabi (saw) dan dengan demikian menghina perasaannya dan semua Muslim.

Pogba telah bermain dalam 72 pertandingan internasional sejauh ini, dan mencetak 10 gol untuk timnas Prancis.

Menurut laporan al-Quds al-Arabi, gelombang kecaman tentang penghinaan Macron terhadap Islam terus berlanjut di beberapa negara Arab, termasuk Kuwait, Lebanon, dan Arab Saudi.

Menyusul penerbitan ulang kartun yang menghina Nabi Islam (saw) di Prancis dan tindakan seorang guru bahasa Prancis dengan menunjukkan kartun ini kepada siswa, gelombang protes dan kecaman telah dimulai di kalangan Muslim. Tetapi setelah Presiden Prancis, Emmanuel Macron tidak berhenti menghina Nabi Suci (saw) dan mengumumkan bahwa dia akan menerbitkan ulang kartun yang menghina tersebut, kecaman-kecaman ini semakin meningkat di seluruh dunia. (hry)

 

3931251

captcha