IQNA

Tagar Boikot Produk-Produk Prancis di Negara-Negara Islam Semakin Memanas

9:01 - October 28, 2020
Berita ID: 3474724
TEHERAN (IQNA) - Menyusul komentar penghinaan Presiden Prancis kepada Islam dan Nabi Islam (saw), tagar "Boikot produk Prancis" memanas di negara-negara Islam.

Business Today melaporkan, tuntutan pemboikotan produk-produk Prancis semakin meningkat di seluruh dunia Islam menyusul pernyataan presiden Prancis pekan lalu yang menentang keyakinan-keyakinan Islam.

Umat ​​Islam di negara-negara Islam menyerukan boikot produk-produk buatan Prancis setelah Emmanuel Macron secara terbuka membela karikatur Nabi Muhammad (saw), yang dianggap sebuah tindakan kekafiran dalam Islam. Presiden Prancis juga berjanji untuk mengontrol "Islamisme ekstremis" di negara itu.

Tagar berbahasa Arab di Twitter yang menyerukan boikot Prancis meningkat kemarin. Pengguna Twitter lainnya mengkritik kemunafikan Prancis dan sentimen anti-Muslim.

Toko-toko Kuwait mengumpulkan yogurt Prancis dan botol air berkarbonasi dari rak-raknya; Universitas Qatar telah membatalkan program khusus Pekan Budaya Prancis, dan seruan untuk boikot toko bahan makanan Carrefour di media sosial telah meningkat di Arab Saudi dan UEA.

Pemilik Carrefour di Timur Tengah mengeluarkan pernyataan dan menyatakan bahwa merek dagang tersebut sepenuhnya milik Majid Al-Futtaim Group yang berpusat di Uni Emirat Arab.

Seorang pengguna Arab dalam sebuah tweet memperkenalkan kepada audiensnya sejumlah daftar perusahaan Prancis untuk memboikot produk-produk mereka. Pengguna lain menulis untuk mendukung tagar boikot produk Prancis: “Perubahan hanya terjadi ketika kesadaran publik meningkat”.

Demikian juga ada kartun yang beredar luas di dunia maya yang mengatakan kartun-kartun anti-Islam dibela di negara-negara Barat sebagai kebebasan berekspresi, sementara itu kartun-kartun anti-Semit diberi label "ujaran kebencian" dan penerbitannya adalah kejahatan. (hry)

 

3931533

captcha