IQNA

Malam Puisi Nabi Pengasih dan Damai di Peshawar

10:24 - November 17, 2020
Berita ID: 3474787
TEHERAN (IQNA) - Perayaan puisi Nabi pengasih dan Damai diselenggarakan atas prakarsa Rumah Kebudayaan Iran di Peshawar, dan para penyair Pakistan membacakan puisi-puisi mereka dalam 5 bahasa: Urdu, Pashto, Persia, Hindu dan Inggris, dalam menggambarkan Nabi Islam (saw).

IQNA melaporkan, dalam kelanjutan pelaksanaan berbagai program budaya dan seni bertepatan dengan bulan Rabiul Awwal, bulan kelahiran Nabi (saw), Rumah Kebudayaan Iran di Peshawar dengan partisipasi asosiasi sastra karavan Hawa di Pakistan, menyelenggarakan perayaan pusisi Nabi Pengasih dan Damai dengan lima bahasa: Urdu, Pashto, Persia, Hindu dan Inggris di Perpustakaan Adeeb, Peshawar.

Perayaan ini dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Alquran oleh Nadia Hussein dan pembacaan qosidah dalam menyanjung dan memuji Nabi Islam (saw) oleh Shandaneh Farrukh, pelantun qosidah terkenal asal Balochistan.

Mehran Eskandarian, kepala Rumah Kebudayaan Republik Islam Iran di Peshawar, membacakan puisi-puisinya yang menggambarkan kedudukan luhur Nabi Islam (saw), gelar dan sifat-sifat beliau dalam Alquran dan cahaya universal rahmatan lil alamin.

Bushra Farrukh, Presiden Asosiasi Sastra caravan Hawa, juga dengan memuji Rumah Kebudayaan Iran atas kerjasamanya yang berkelanjutan dalam menyelenggarakan program-program ilmiah dan sastra, menyerukan penguatan hubungan budaya antara Iran dan Pakistan.

Kemudian, para penyair membacakan puisi-puisi mereka dengan menyebutkan keutamaan dan kedudukan mulia Khatamun Nabiyyin, Nabi cinta dan rahmat, Muhammad al-Mustafa (saw), dengan menekankan mengikuti sabda-sabda dan sirah beliau (saw) serta kebutuhan untuk memperkuat persatuan dan solidaritas di antara mazhab-mazhab Islam dan mengecam penghinaan terhadap kesucian Nabi (saw).

Profesor Ijaz Hassan Khattak, Presiden Universitas Gandahara di Peshawar, membacakan puisinya dalam bahasa Urdu, Pashto dan Inggris: “Nabi Muhammad (saw) membawa pesan rahmat dan kasih sayang kepada semua makhluk di dunia, dan pesan ini ada dalam sirah dan praktik Ahlulbait (as) dan para sahabatnya,” ucapnya.

Nasim Sahar, salah satu penyair lain yang hadir, dalam puisinya, setelah memuji Allah azza wa jalla, menyebut alasan penciptaan semua makhluk sebagai berkah dari keberadaan rahmatan lil alamin, Nabi Muhammad al-Mustafa (saw).

Shandaneh Farrukh, Mohammad Nir Sarhadi, editor surat kabar Peyghamat Peshawar, Abbas Shah Aref, Shahzad Bacha dan Shaukat Mahmoud juga membacakan puisi-puisi mereka dalam bahasa Pashto, Hindu dan Urdu. (hry)

 

3935540

Kunci-kunci: Malam Puisi ، Nabi ، Pengasih ، damai ، Peshawar
captcha