IQNA

Wawancara IQNA dengan Pakar Masalah Afganistan:

Terorisme Membenarkan Kehadiran Penjajah di Afganistan / Melemahnya Pemerintah Kabul; Tujuan Kekerasan

10:18 - May 12, 2021
Berita ID: 3475322
TEHERAN (IQNA) - Para ahli tentang Afganistan menekankan:‌ Amerika Serikat dan sekutunya tidak bersedia meninggalkan Afganistan dan berusaha untuk membenarkan kehadiran mereka dengan mengintimidasi dan memaksakan kepada rakyat Afganistan bahwa tanpa kehadiran mereka kejahatan ini akan meningkat. Pada saat yang sama, tujuan dari aksi kekerasan tersebut adalah untuk melemahkan pemerintah Afganistan oleh Taliban guna mendapatkan konsesi politik.

IQNA melaporkan, Dua hari setelah serangan teroris di sebuah sekolah perempuan di Kabul yang menewaskan lebih dari 50 orang tewas dan 160 luka-luka, skala insiden pahit dan tidak manusiawi ini masih belum diketahui.

Ledakan ini terjadi pada Sabtu sore dan mayoritas korban adalah warga sipil dan siswi. Kementerian Dalam Negeri Afganistan menyebutnya sebagai kejahatan perang, dengan mengatakan pusat pelatihan memiliki kekebalan perang dan bahwa Taliban bertanggung jawab atas serangan itu. Tujuan Taliban adalah untuk menekan rakyat dan pemerintah Afganistan.

Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan Taliban tidak mengaku bertanggung jawab atas serangan di Universitas Kabul, tetapi para pelakunya telah ditangkap dan para penyerang memiliki hubungan dengan Taliban. Namun, Taliban membantah terlibat dalam serangan itu. IQNA berbicara dengan Ali Vahedi, seorang ahli di Afganistan, dan Marvin G Weinbaum, direktur Pusat Afganistan-Pakistan di Institute Studi Timur Tengah di Amerika Serikat.

Terorisme pembenaran untuk pendudukan di Afganistan

Ali Vahedi, seorang ahli tentang Afganistan, dalam menanggapi pertanyaan tentang alasan meningkatnya jumlah serangan di pusat-pusat pendidikan, termasuk sekolah, universitas dan pusat olahraga, terutama terhadap Syiah, mengatakan: “Serangan ini tidak terjadi di satu kawasan khusus. Serangan brutal anti kemanusiaan ini terjadi di pelbagai titik Afganistan. Pusat-pusat Syiah menjadi sasaran lebih dari tempat lain mana pun”.

Terorisme Membenarkan Kehadiran Penjajah di Afganistan / Melemahnya Pemerintah Kabul; Tujuan Kekerasan

Ali Vahedi, Pakar Ahli tentang Afganistan

Merujuk pada peran negara-negara Barat dalam ketidakamanan di Afganistan, Vahedi mengatakan: “Saya kira target utama di balik serangan ini adalah AS dan negara-negara Barat lainnya yang berkoordinasi dengan beberapa negara reaksioner di kawasan, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Salah satu tujuan serangan ini dan yang serupa adalah untuk membenarkan kekalahan Amerika Serikat dan negara-negara Barat di Afganistan. Ini berarti bahwa negara-negara ini mengejar tujuan politik dan keamanan mereka di Afganistan dan karena mereka tidak mencapai tujuan ini, mereka melakukan tindakan-tindakan tersebut. Di sisi lain, negara-negara ini gagal memenuhi janji keamanan dan rekonstruksi di Afganistan. Inilah alasan mengapa orang Afganistan membenci kekuatan ini.

Dia menambahkan, Amerika Serikat dan sekutunya tidak bersedia meninggalkan Afganistan dan berusaha untuk membenarkan kehadiran mereka dengan menciptakan teror dan memaksakan kepada rakyat Afganistan bahwa tanpa kehadiran mereka, kejahatan ini akan meningkat, sementara rencana ini adalah rekayasa mereka sendiri. Di sisi lain, tujuan dari langkah-langkah tersebut adalah untuk menciptakan perpecahan. Tidak hanya pusat-pusat terkait Syiah tetapi juga beberapa imam Sunni telah menjadi syahid dan operasi telah dilakukan di wilayah Sunni Afganistan. Secara umum, pelaku penyerangan tersebut bertujuan untuk menciptakan perpecahan dan kekerasan.

Terorisme Membenarkan Kehadiran Penjajah di Afganistan / Melemahnya Pemerintah Kabul; Tujuan Kekerasan

“Ada juga dokumen dukungan langsung dan tidak langsung dari negara-negara Barat untuk ISIS. Di sisi lain, ada beberapa penyusup di pemerintahan Afganistan yang mendukung ISIS. Meskipun ISIS tidak memiliki pengaruh intelektual atau sosial di Afganistan, ISIS melakukan operasi di Afganistan dengan bantuan beberapa orang berpengaruh sebagai alasan untuk kehadiran pasukan Barat,”imbuhnya.

Terkait tentang kebungkaman komunitas internasional tentang kejahatan ini, Vahedi mengatakan: “Itu adalah kejahatan tidak manusiawi yang menyebabkan 55 siswi perempuan dan staf sekolah mati syahid. Ini adalah kejahatan besar dan orang-orang Kabul terluka parah. Alasan kejahatan ini adalah untuk menciptakan ketakutan dan kepanikan di antara orang-orang Afganistan dan untuk menciptakan perpecahan dan konflik etnis dan agama”.

Pada saat yang sama, serangan ini berpura-pura menuduh Sunni di Afganistan, tetapi ini tidak terjadi, dan orang-orang Afganistan, baik Syiah maupun Sunni, hidup bersama dan pusat-pusat Sunni telah mengutuk kejahatan ini.

Tujuan utama serangan terhadap warga sipil adalah untuk merusak kepercayaan mereka pada pemerintah Afganistan

Marvin G Weinbaum, direktur Pusat Afganistan-Pakistan di Institute studi Timur Tengah di Amerika Serikat, mengatakan kepada IQNA sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang meningkatnya kekerasan di Afganistan terhadap warga sipil, terutama Syiah, dan akar penyebab kekerasan tersebut. “Tujuan utama serangan terhadap warga sipil adalah untuk merusak kepercayaan mereka pada pemerintah mereka. Tidak ada yang baru tentang pemberontak yang menargetkan Syiah, baik dari Taliban atau ISIS,” katanya tentang upaya untuk merusak kepercayaan publik pada pemerintah Afganistan.

Terorisme Membenarkan Kehadiran Penjajah di Afganistan / Melemahnya Pemerintah Kabul; Tujuan Kekerasan

Marvin G Weinbaum, direktur Pusat Afganistan-Pakistan di Institute studi Timur Tengah di Amerika Serikat

Merujuk pada upaya Taliban untuk menarik pasukan asing dari Afganistan, direktur Pusat Afganistan-Pakistan di Institut Studi Timur Tengah, mengatakan: “Tujuan pembicaraan damai bagi Taliban adalah untuk membuat pasukan asing lebih bersedia meninggalkan Afganistan. Lebih cepat meninggalkan negara ini. Pada akhir perkara, hasilnya adalah Taliban terus bekerja (melanjutkan serangan terhadap warga sipil). Dengan aksi-aksi tersebut, kelompok ini hadir dalam negosiasi dari suatu posisi kekuasaan dan berusaha mencapai hasil politik yang menguntungkan mereka. (hry)

 

3970775

captcha