IQNA

Seminar Internasional Imam Khomeini (qs) dan Dunia Kontemporer/ Hujjatul Islam Sayyid Hassan Khomeini:

Imam Penyeru untuk Kembali ke Agama yang Muncul dari dalam Masyarakat

17:48 - June 04, 2021
Berita ID: 3475394
TEHERAN (IQNA) - Pada seminar internasional "Imam Khomeini (qs) dan Dunia Kontemporer" yang diadakan di haram pendiri Republik Islam Iran, pengelola haram Imam (qs) mengatakan: “Imam (qs) adalah penyeru untuk kembali ke agama yang bangkit dari dalam masyarakat."

IQNA melaporkan, bertepatan dengan peringatan 32 tahun haul pendiri Republik Islam, seminar internasional "Imam Khomeini dan Dunia Kontemporer" oleh lembaga riset Imam Khomeini (qs) dan revolusi Islam, International Quran News Agency (IQNA), lembaga tanzhim dan publikasi karya Imam Khomeini (qs) dan staf peringatan Imam Khomeini (qs) diadakan pada hari Kamis, 3 Juni, dengan lantunan Alquran di haram Imam (qs).

Kepala Penerbitan Imam Khomeini mengatakan: “Konferensi internasional ini adalah akhir dari seminggu dari berbagai seminar ilmiah dan penelitian. Dalam beberapa hari ini, lebih dari tujuh webinar dan pertemuan ilmiah diadakan oleh deputi penelitian lembaga pelestarian dan pengaturan publikasi Karya Imam dan lembaga penelitian Imam dan revolusi Islam tentang pemikiran almarhum Imam”.

Laporan IQNA menunjukkan, Hujjatul Islam Komsari berterima kasih kepada Jihad Daneshgahi, kantor berita IQNA dan lembaga mitra lainnya di akhir pidatonya.

Lebih lanjut, Sayyid Hassan Khomeini, pengelola makam Imam Rahil, dengan berterimakasih kepada penyelenggara konferensi ini dan semua lembaga yang terlibat dan menyambut para tamu, mengatakan: “Revolusi Islam yang dipimpin oleh Imam Khomeini menang 43 tahun yang lalu dan seperti yang lainnya sebuah gerakan nasional dan besar, pesan dan cita-cita dibayangkan untuk revolusi ini, yang mana para pemimpinnya, terutama Imam, adalah pembawa pesan ini. Sebuah pesan yang melampaui batas-batas Iran dan terdengar di negara-negara Islam dan bahkan non-Islam dan membawa hati dengannya”.

Dia menambahkan, awal revolusi, dari 1342, adalah seruan yang dibangkitkan dari mimbar Rasulullah (saw) di Qom dan penyeru bahwa kami meneriakkan keadilan, moralitas dan perjuangan dalam bahasa agama. Agama yang dibawa Imam (qs) ke zaman kita adalah agama yang didasarkan pada pemikiran yang berpusat pada manusia. Warisan Imam Khomeini adalah Republik Islam, bukan pemerintahan Islam. Republik Islam berarti bahwa rakyat harus memilih penguasa mereka. Imam penyeru untuk kembali pada agama yang muncul dari dalam masyarakat dan oleh karena itu tidak menerima pembunuhan, tidak menghargai teroris dan tidak tunduk pada kudeta, dan selalu mengatakan bahwa legitimasi pemerintah adalah dalam bentuk penerimaan, kerjasama, dan solidaritas masyarakat negara. Sekarang pertanyaannya adalah, apa yang seharusnya dibawa agama kepada masyarakat manusia? Dari perspektif pesan Revolusi Islam, agama kembali ke moralitas, menjanjikan kehidupan yang lebih baik dan hubungan antara bumi dan surga bagi masyarakat manusia.

Perlu dicatat bahwa tiga panel dilaksanakan;

Dalam panel pertama seminar, Hujjatul Islam Mostafa Rostami, Kepala lembaga perwakilan Pemimpin Tertinggi di perguruan tinggi; Abulhassan Navab, presiden universitas agama dan mazhab; Ahmad Gholizadeh, wakil presiden lembaga penelitian, penerbitan dan karya-karya Imam Khomeini dan ketua lembaga penelitian Imam Khomeini dan Revolusi Islam berpidato.

Demikian juga pidato Shafiq Dayoub; duta besar Republik Arab Suriah, Nasser Abu Sharif; Perwakilan gerakan Jihad Islam, dan pesan video Salah al-Zawawi, duta besar Palestina untuk Teheran, dan Hujjatul Islam Sheikh Naim Qassem, wakil sekretaris jenderal Hizbullah di Lebanon, menjadi berbagai bagian panel internasional seminar ini. 

Dr. Rabi Younes Hammami Lalehzar; Pemimpin Kelimians Iran, Mobed Dr. Ardeshir Khorshidian; Presiden Asosiasi Mobad Teheran, Uskup Agung Marnarsay Benjamin; Pemimpin Gereja Asyur Timur, Insinyur Ara Shaverdian; Perwakilan dari Armenia Teheran dan Iran Utara di Majelis Permusyawaratan Islam dan Hujjatul Islam Ali Younesi, asisten khusus presiden untuk etnis dan agama minoritas, menjadi pembicara panel ketiga dari seminar ini yang berjudul “Panel Agama dan Mazhab”.

Seminar ini dapat disaksikan langsung dari laman resmi Kantor Berita IQNA di Instagram di iqnanews. (hry)

 

3975309

captcha