IQNA

Reuters:

Dobrak Sanksi AS, Tanker Iran Turunkan 33,000 Metrik Ton Minyak di Suriah untuk Lebanon

6:41 - September 15, 2021
Berita ID: 3475724
TEHERAN (IQNA) - Perusahaan layanan online pelacakan pengiriman minyak TankerTrackers.com memiliki konfirmasi visual bahwa sebuah kapal tanker Iran sedang membongkar muatan minyaknya untuk Lebanon di pelabuhan Baniyas, Suriah, demikian dilaporkan Reuters, Selasa (14/9). Bersamaan dengan ini, para netizen Lebanon menyambut gembira pengiriman minyak itu sembari menyanjung keberanian sosok Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah yang telah memprakarsai pendatangan minyak Iran ke Lebanon.

IQNA melaporkan seperti dilansir LiputanIslam.com “Tidak dapat mengirim langsung melalui laut ke Lebanon karena sanksi, kapal itu malah pergi ke Baniyas, Suriah, untuk transfer darat,” ungkap TankerTrackers.com di Twitter, merujuk pada sanksi ekonomi AS terhadap Iran, sementara Suriah juga berada di bawah sanksi AS sehingga tidak ada ruginya menerima minyak.

Perusahaan itu memperkirakan muatan itu mencapai 33.000 metrik ton gasoil, dan proses pengangkutannya ke Lebanon membutuhkan 1.310 truk tanki.

Pemimpin Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah Senin lalu menyatakan bahwa kapal pertama yang membawa bahan bakar minyak Iran untuk membantu Libanon mengatasi krisis keuangannya telah berlabuh di Suriah pada Ahad lalu, dan pengiriman akan mencapai Libanon pada hari Kamis.

Dia menambahkan kapal kedua dengan bahan bakar minyak akan tiba di pelabuhan Baniyas di Suriah dalam beberapa hari ke depan, sementara kapal ketiga dan keempat, masing-masing membawa bensin dan bahan bakar minyak, juga akan tiba.

Kehidupan sehari-hari di Lebanon hampir lumpuh akibat kelangkaan bahan bakar karena negara ini tidak memiliki devisa dolar untuk membayarnya. Perusahaan listrik milik negara hanya menghasilkan listrik minimal, membuat bisnis dan rumah tangga hampir seluruhnya bergantung pada generator kecil swasta yang menggunakan bahan bakar minyak.

Krisis keuangan telah menghapus 90 persen nilai pound Lebanon sejak 2019, mendorong harga pangan naik lebih dari 550 persen, dan menyebabkan tiga perempat populasinya terpuruk ke dalam kemiskinan. Bank Dunia menyebutnya sebagai salah satu depresi terparah dalam sejarah modern.

Sayid Nasrallah menegaskan bahwa sia-sia harapan dan atau dugaan sebagian orang bahwa Israel akan bernyali menyerang kapal-kapal tanker Iran tersebut, karena sudah ada “perimbangan deterensi” dari Poros Resistensi di saat Rezim Zionis Israel sedang “terjepit”.

Sambutan Netizen Lebanon

Para netizen Lebanon menyambut gembira kedatangan bahan bakar minyak Iran tersebut sembari menyanjung Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah karena dialah yang dengan tanpa rasa takut telah memrakarsai impor minyak Iran tersebut.

Sebagai contoh, ditujukan kepada Sayid Nasrallah, Mohammad Hussein di Twitter mencuit; “Allah memberi kemudahan sesudah setiap kesulitan. Ini adalah hasil kesabaran dan niat baik. Kepercayaan kami kepadamu membesar, dan kami yakin Allah telah memberi kami anugerah nikmat keberadaan Nasrallah.”

Netizen lain, Ravan, menyatakan, “Semakin besar besar tangan yang kami hadapi, semakin besar kepercayaan kami kepadamu, sebab engkau tak hanya menjaga janji, melainkan juga selalu membuktikan kepada dunia bahwa kita semua semakin tangguh dan tak ada serangan ekonomi maupun militer apapun dapat mengalahkan kita.”

Netizen lain pengguna akun Twitter Em Hamada memuji Sayid Nasrallah dengan mencuit; “Semua kalbu tertuju pada cahaya wajahnya, dan semua telinga menyimak kejujuran bicaranya.”

Netizen lain, Julez, menyatakan “dia telah memenuhi janji”, sembari memosting video berjudul “Duhai Jiwaku, Betapa Berharga Dirimu”. (hry)

Kunci-kunci: Reuters ، Dobrak ، Sanksi AS ، Tangker Iran
captcha