“Terjemahan Alquran ini dilaunching pada konferensi "Kesatuan Bangsa; "Warisan Kenabian", yang diadakan pada kesempatan kelahiran Nabi saw oleh Rumah Budaya Iran di Peshawar, diresmikan di pusat ini,” kata Mehran Eskandarian, kepala Rumah Budaya Iran di Peshawar kepada IQNA dalam sebuah berita.
Dia menambahkan, salah satu dari Quran ini adalah edisi kedua dari terjemahan puisi "Haj Sayed Jafar Hussain Shah" yang berusia lebih dari seratus tahun dan yang lainnya adalah terjemahan dari "Mohammad Rahim Durani"sebagai terjemahan Syiah pertama di Pashto yang diresmikan di hadapannya.
Menurut Mohammad Rahim Durani, terjemahan ini memakan waktu 8 tahun, dan untuk memulainya, dia meninjau sekitar 30 terjemahan Alquran dalam bahasa Pashto dan menulis sebuah artikel berdasarkan terjemahan itu. Dalam artikel ini, 10 terjemahan lama Alquran ditinjau dan perlunya terjemahan baru.
Menurut laporan ini, konferensi "Kesatuan Bangsa; Warisan Kenabian" diselenggarakan dengan partisipasi Konsulat Jenderal Iran di Peshawar dan lembaga riset Al-Basira di Pakistan, dan dihadiri oleh ulama Syiah dan Sunni, akademisi, anggota perempuan lembaga internasional Minhaj Alquran, profesor universitas, tokoh sastra dan politik serta agama dan memberikan pidato. (hry)