IQNA melaporkan seperti dilansir Aljazeera, aktivis dan pengguna Twitter di Prancis telah meluncurkan kampanye untuk memblokir jaringan CNews atas apa yang mereka gambarkan sebagai retorika rasis yang berlebihan terhadap Muslim.
Kampanye, yang diluncurkan di media sosial untuk menutup saluran Prancis CNews, adalah karena permusuhan yang berlebihan terhadap Muslim.
Sikap anti-Islam pemerintah Prancis dan sikap bermusuhan Presiden Emmanuel Macron telah menyebabkan peningkatan 53% serangan Islamofobia pada tahun 2020.
Setiap kali pemerintah Prancis gagal menghadapi massa, maka melakukan proyeksi dan mengancam kehidupan umat Islam, yang paling baru adalah pengesahan undang-undang Islamofobia baru di negara itu yang telah ada selama 21 tahun terakhir.
Saat ini ada 5 juta Muslim yang tinggal di Prancis, yang merupakan 10% dari populasi negara itu; Muslim adalah minoritas terbesar di Eropa. (hry)