IQNA melaporkan seperti dilansir Russia Today, latihan militer bersama pertama antara Angkatan Laut AS, rezim Zionis dan dua negara Teluk Arab, termasuk Bahrain dan Uni Emirat Arab, dimulai di Laut Merah pada hari Rabu.
Armada Kelima Angkatan Laut AS mengumumkan pada hari Kamis (11 November) bahwa latihan angkatan laut multilateral telah dimulai dengan partisipasi Israel, Bahrain dan Uni Emirat Arab.
Latihan militer-keamanan bersama berlangsung lima hari dan satu tahun setelah penandatanganan apa yang disebut perjanjian damai antara UEA dan Bahrain di satu sisi dan rezim Israel di sisi lain, dengan tujuan untuk normaliasi hubungan dengan rezim pendudukan.
Tidak hanya Palestina yang bereaksi marah terhadap perjanjian normalisasi UEA-Bahrain dengan rezim Israel, dan menyebutnya sebagai "belati ke jantung Palestina," tetapi juga Republik Islam Iran, terutama perluasan kerjasama militer, pertahanan dan keamanan UEA-Bahrain dengan rezim Zionis, menganggapnya sebagai "pengkhianatan" terhadap stabilitas kawasan.
Sejak penandatanganan Perjanjian Kompromi (16 September 1999), UEA, Bahrain dan rezim Zionis telah meluncurkan upaya ekstensif untuk mengembangkan hubungan di semua bidang, termasuk perjanjian keamanan, militer, ekonomi, pariwisata, medis, sipil, minyak dan gas. Ini telah ditandatangani secara publik dan banyak di antaranya telah dilaksanakan dengan intensitas tinggi. (hry)