“Sebuah masjid kayu berusia 800 tahun di Turki utara membuktikan bahwa seni dan keterampilan yang baik dapat bertahan dalam ujian waktu,” menurut IQNA, mengutip Anadolu.
Masjid Göğceli dibangun pada tahun 1206 di wilayah Carsanba provinsi Samsun tanpa menggunakan paku, sekrup, atau lem.
Hebatnya, bangunan yang merupakan masjid kayu tertua di Turki ini masih aktif dan digunakan lima kali sehari sebagai tempat ibadah 300 jamaah.
Dinding masjid ini, yang merupakan contoh kuat arsitektur Anatolia, dibangun sedemikian rupa sehingga bahkan setelah delapan abad di Turki yang rawan gempa, tidak rusak.
Pembangun masjid ini menggunakan kayu Ek dengan diameter lebih dari satu meter dan dipotong menjadi papan dan tiang. Struktur tanpa paku masjid ini bertahan berkat bentuk yang saling berhubungan di mana papan-papan kayu saling bergabung.
Atap bangunan yang fleksibel melindungi strukturnya dari gempa bumi dan memungkinkan strukturnya bergoyang dan bukannya runtuh. Menurut laporan, jika masjid runtuh karena gempa kuat, sudut tiangnya sedemikian rupa sehingga menyebabkan struktur jatuh ke arah Makkah. (HRY)