IQNA melaporkan seperti dilansir liputanislam.com, masa memenuhi alun-alun Baghdad sembari meneriakkan yel-yel anti Amerika Serikat (AS), Sabtu (1/1).
“Kami tidak akan membiarkan Anda tinggal setelah hari ini di tanah para syuhada,” bunyi tulisan di sebagian plakat yang dibawa massa. Bendera AS dan Israel berserakan di tanah dan diinjak-injak massa.
Massa menggelar rapat akbar dan kembali meneriakkan tuntutan mereka untuk penarikan penuh pasukan AS dan asing dari Irak.
Kepala Aliansi Fatah Irak Hadi al-Ameri dalam orasinya pada aksi itu menegaskan bahwa jalan perjuangan Syahid Soleimani belum berakhir, dan semua pasukan pendudukan harus mundur dari wilayah Irak.
Senada dengan ini, Sekretaris Jenderal Asaib Ahl al-Haq, Qais al-Khazali, mengatakan bahwa Syahid Soleimani dan Syahid Abu Mahdi al-Muhandis adalah para pendiri Poros Resistensi yang pasukannya sekarang siap memberi pelajaran kepada AS.
Sehari sebelumnya, ribuan massa di Baghdad juga telah menandai peringatan itu dengan membakar baleho raksasa bergambar Kedutaan Besar AS untuk Irak.
Qasem Soleimani adalah tokoh kunci dalam penumpasan terorisme terutama di Timur Tengah, terutama Irak dan Suriah, yang kemudian terbunuh bersama wakil ketua pasukan relawan Irak Al-Hashd Al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis dan beberapa orang lain oleh serangan udara AS di dekat Bandara Baghdad pada 3 Januari 2020. (HRY)