"Selama tiga tahun, saya dapat menulis kaligrafi Alquran dan dengan semua tanggung jawab," kata Mohammed Elgretly, kepala departemen ortopedi di Fakultas Kedokteran Universitas Port Said dan pecinta kaligrafi Arab, menurut IQNA, mengutip ahlmasrnews.com.
Dia menambahkan, kaligrafi Quran adalah tanggung jawab besar di pundak saya; karena menulis huruf dan pemberian tandanya membutuhkan banyak perhatian; saya menulis Alquran ini dalam kaligrafi khat nasakh, dan dalam kaligrafi jenis ini, banyak kata harus ditulis di tempat-tempat sedikit, dan spasi harus disesuaikan dan dipertahankan.
Elgretly menyatakan: “Dengan segala kesulitan kaligrafi, saya merasa tenang; karena saya memiliki banyak ketenangan pikiran saat menulis, dan tinta dan pena menghilangkan kesedihan manusia.”
“Saya akan menulis satu atau dua halaman Alquran dalam dua atau tiga hari, dan ketika saya bebas dari banyak tanggung jawab saya di universitas dan klinik, saya akan menulis kaligrafi Alquran,” ucapnya.
“Kaligrafi Arab telah menjadi seni asli sejak zaman kuno, dan bahasa Arab adalah bahasa dan identitas kami, dan saya belajar kaligrafi Arab untuk menunjukkan kemuliaan seni ini,”kata Ahli ortopedi Mesir tentang karakteristik seni kaligrafi.
Ia menambahkan, mengenai seni kaligrafi, cukup raja dan penguasa memberikan status tinggi kepada para kaligrafer bahkan mereka adalah kaligrafer dan seorang pakar.
Elgretly menekankan bahwa kemajuan teknologi modern tidak menghilangkan seni kaligrafi, dan mengatakan bahwa penyelenggaraan pameran dan pengajaran kaligrafi yang berkelanjutan dapat mengembalikan status jenis seni ini dan menghidupkannya kembali. (HRY)