Nazi Karimi, ketua juri untuk bagian perempuan dari Musabaqoh Alquran Internasional Iran ke-38, mengatakan kepada IQNA tentang latar belakangnya dalam kegiatan Alquran: “Sejak tahun 1997, saya telah memulai kegiatan Alquran dengan sungguh-sungguh. Saya harus mengatakan bahwa setelah Revolusi Islam dan munculnya gerakan-gerakan Alquran di Iran membuat saya tertarik pada Alquran.”
“Saya terpilih menjadi anggota panel juri untuk musabaqoh tersebut, karena kami memiliki kegiatan untuk perempuan Quran di Bahrain sejak tahun 1992,” katanya.
Juri Bahrain mengatakan tentang tingkat bakat Alquran yang hadir dalam musabaqoh ini, mengingat mereka hanya mengirimkan video lantunan mereka dan tidak ada pengetahuan fisik tentang mereka. “Kami benar-benar melihat bahwa tingkat sebagian besar perempuan yang berpartisipasi dalam musabaqoh ini adalah tinggi. Hingga 80% peserta memiliki level yang sangat tinggi. Saya pikir peserta Tanzania sangat bagus,” imbuhnya.
“Kriteria penjurian musabaqoh ini sangat akurat,” katanya tentang kriteria penjurian musabaqoh ini.
Dalam menanggapi pembatalan banyak musabaqoh Alquran di negara lain karena pandemic Covid-19, aktivis Alquran Bahrain mengatakan: “Kami tahu bahwa arogansi global sedang mencoba untuk menghancurkan Islam dan adalah kewajiban umat Islam untuk melawan rencana ini. Ini adalah tantangan yang jelas dan perang yang hebat.”
Dia menambahkan, namun, menurut saya, kegiatan Alquran perempuan bahkan lebih maju daripada saudara laki-laki mereka dan sejalan dengan perkembangan internasional, seperti mengikuti kursus-kursus Alquran Irak atau kursus virtual. Bahkan komite juri pun mengikuti perkembangan Alquran.
“Inilah alasan untuk menjadi khusus dan meningkatkan kemampuan. Ada juri handal di setiap bidang, yang tidak terjadi di negara lain,” ucapnya tentang keragaman bidang dan keragaman kelompok yang berbeda dari mahasiswa, tunanetra, pelajar, dll.
Mengenai tingkat musabaqoh Iran dibandingkan dengan Mesir dan Malaysia, yang memiliki sejarah panjang mengadakan musabaqoh ini, Karimi mengatakan: "Sejatinya adalah bahwa saya mengikuti lebih banyak musabaqoh Iran daripada Mesir dan Malaysia." (HRY)