“Sebuah film berbahasa India berdurasi 170 menit yang dipuji oleh Perdana Menteri India Narendra Modi pekan lalu dirilis di negara itu,” menurut IQNA mengutip Aljazeera.com.
Film ini bercerita tentang seorang siswa yang mengetahui bahwa orang tuanya yang Hindu-Kashmir dibunuh oleh pemberontak (dan bukan dalam kecelakaan yang diceritakan kepadanya oleh kakeknya).
Film ini menceritakan pemberontakan 1989 melawan pemerintah India, di mana ratusan ribu orang terpaksa melarikan diri dari Kashmir. Banyak dari mereka adalah orang Hindu yang dikenal sebagai Kashmir pandit. Sebagian kecil dari mereka masih tinggal di lembah Muslim Kashmir, India.
Kritikus mengatakan film itu asing dengan fakta dan menargetkan Muslim India bahkan di luar Kashmir di bawah kendali India. Banyak yang melihat film tersebut sebagai bukti meningkatnya polarisasi agama yang dipicu oleh Modi sejak berkuasa pada tahun 2014.
Banyak video telah dirilis di dunia maya yang menunjukkan orang-orang meneriakkan slogan-slogan kebencian di bioskop dan menyerukan kekerasan terhadap Muslim.
Banyak kritikus mengecam ujaran kebencian dan kekerasan terhadap Muslim dalam film tersebut, menanyakan mengapa pemerintah tidak mengambil tindakan terhadap para pelakunya. (HRY)