IQNA

Kerugian dari Definisi Sempit tentang Agama

14:52 - September 07, 2022
Berita ID: 3477276
TEHERAN (IQNA) - Dalam setiap agama, definisi dan penjelasan restriktif dari agama itu disajikan (oleh individu) yang bahkan orang-orang beragama itu sendiri tetap berada di luar cakupannya dengan definisi seperti itu, terdapat definisi dan penjelasan seperti itu terkait Alquran.

Ada pertanyaan abadi dan permanen yang telah dibahas dan dipikirkan oleh setiap pemikir, dan itu penting bagi semua pemikir dunia di setiap era. Dari mana saya berasal? Untuk apa saya datang? Ke mana saya pergi setelah kematian? Topik-topik ini dapat ditemukan dalam tema-tema yang mirip dengan ini: Awal dan akhir manusia, awal dan akhir dunia, esensi dunia, fisika dan metafisika, memahami rahasia keberadaan yang tersembunyi, mencapai spiritualitas, meningkatkan kualitas hidup, memahami makna untuk hidup, mengetahui kebenaran dan ketidakbenaran, memahami keindahan dan perkara indah, memperhatikan kemampuan dan kapasitas manusia.

Baik filsafat maupun Alquran berusaha menganalisis masalah ini. Tentu saja, Anda harus selalu ingat bahwa dalam setiap agama, telah disajikan definisi dan penjelasan restriktif tentang agama itu (oleh orang-orang) bahkan orang-orang beragama itu sendiri keluar dari ruang lingkup agama dengan definisi seperti itu. Ada juga definisi dan penjelasan tentang Alquran. Beberapa definisi ini membatasi Alquran sedemikian rupa sehingga seolah-olah Alquran diturunkan hanya untuk mengatur urusan-urusan tertentu dari kehidupan seseorang atau akhir dari satu mazhab tertentu.

Definisi Alquran dan konsep-konsep Alquran seperti itu, dalam aspek rasional, mengubah Alquran menjadi sebuah kitab yang tidak hanya tidak memiliki hubungan dengan filsafat, tetapi juga tidak ada manusia yang mau menggunakan kitab ini untuk memahami dan meningkatkan kualitas hidupnya. (HRY)

* Diambil dari wawancara Ali Mehjoor, seorang guru filsafat, dengan IQNA

captcha