Menurut laporan IQNA, “Semoga husnul khotimah” juga merupakan sebuah doa yang sering diucapkan untuk orang yang masih hidup agar orang tersebut kelak bisa meninggal dunia dalam kondisi baik di akhirnya atau mati dalam keadaan membawa iman dan Islam.
Namun, saat ucapan itu dituliskan dalam percakapan di media sosial, terkadang sebagian orang masih menuliskannya dengan khusnul khotimah. Padahal, dua kalimat tersebut memiliki makna yang berbeda.
Kalimat ‘khusnul’ yang menggunakan huruf kho (خ) dalam bahasa Arab bisa mengandung makna tidak baik. Ketika ditulis khusnul khotimah, maka artinya adalah akhir yang hina. Dengan demikian, jangan sekali-kali menuliskan “semoga khusnul khotimah” saat ada orang yang meninggal dunia.
Jadi, penulisan yang benar adalah menggunakan huruf ha (ح), sehingga ditulis dengan husnul khatimah atau (الخاتمة حسن).
Lalu apa ciri-ciri orang yang meninggal husnul khotimah?
Ada banyak pendapat terkait ciri-ciri seseorang yang meninggal dalam keadaan husnul khotimah atau akhir yang baik. Di antaranya adalah mengucap syahadat sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Syekh Majdi Muhammad Asy-Syahawi dalam bukunya yang berjudul Bekal Menggapai Kematian yang Husnul Khatimah menjelaskan bahwa ciri tersebut diisyaratkan oleh sabda Rasulullah SAW, “Siapa ucapan terakhirnya adalah La ilaha illallah, niscaya masuk surga." (HR Abu Daud).
Selain itu, orang yang husnul khotimah biasanya meninggal dunia pada malam Jumat atau hari Jumat. Ciri ini diisyaratkan oleh sabda Rasulullah, "Setiap Muslim yang meninggal dunia pada hari Jumat atau malam Jumat pastilah dilindungi oleh Allah dari cobaan pertanyaan di alam kubur." (HR Ahmad) (HRY)
Sumber: republika.co.id