IQNA

Perempuan Indonesia; Dari Menjadi Anggota ISIS hingga Pembebasan dan Memerangi Ekstremisme

16:52 - December 14, 2022
Berita ID: 3477742
TEHERAN (IQNA) - Para ahli mengatakan bahwa meskipun telah terjadi peningkatan keanggotaan perempuan Indonesia dalam kelompok terkait ISIS, saat ini peran perempuan Muslim di negara ini adalah kunci dan penting dalam masyarakat Indonesia untuk melawan ekstremis teroris rehabilitasi mantan anggota dan terbebas dari ISIS di masyarakat Indonesia.

“Meningkatnya peran milisi perempuan ekstremis di Indonesia menjadi sorotan dalam beberapa peristiwa belakangan ini. Pada bulan Oktober, seorang perempuan bersenjata mencoba masuk ke istana kepresidenan Indonesia. Tahun lalu, dua serangan teroris dilakukan oleh perempuan,” menurut Iqna, mengutip South China Morning Post.

Terlepas dari munculnya kelompok ekstremis, para ahli mengatakan perempuan memiliki peran penting dalam mencegah dan menanggapi ekstremisme kekerasan di komunitas mereka.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan tahun lalu, Soufan Centre, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada masalah keamanan global, mengatakan bahwa sejak 2015, lebih banyak perempuan yang ditangkap karena kegiatan teroris di Indonesia, Singapura, dan Malaysia dibandingkan sebelumnya.

Perempuan Indonesia; Dari Menjadi Anggota ISIS hingga Pembebasan dan Memerangi Ekstremisme

“Satu hal yang dilakukan ISIS adalah berinovasi dalam hal perekrutan, termasuk terbuka (untuk perempuan),” kata Greg Barton, kepala politik Islam global di Universitas Deakin di Australia.

Perempuan Indonesia; Dari Menjadi Anggota ISIS hingga Pembebasan dan Memerangi Ekstremisme

Sekitar tiga tahun setelah ISIS kehilangan pijakan terakhirnya di Suriah, Barton mengatakan kelompok itu berada di sisi yang rendah di Asia Tenggara, meskipun ISIS, al-Qaeda atau cabang lainnya mungkin akan kembali dalam dekade berikutnya.

"Saya pikir lebih mungkin perempuan akan memainkan peran yang lebih penting karena mencerminkan perubahan generasi dalam ekspektasi yang berpihak pada kelompok teroris," kata Barton.

Perempuan Indonesia; Dari Menjadi Anggota ISIS hingga Pembebasan dan Memerangi Ekstremisme

Badan intelijen negara Indonesia mengumumkan tahun lalu bahwa 85 persen generasi milenial negara (lahir antara 1980 dan 1996) telah terpapar ekstremisme.

Menyadari munculnya politik identitas, radikalisasi dan perekrutan perempuan oleh kelompok teroris, Jamshed Kazi, Perwakilan Perempuan PBB di Indonesia mengatakan: “Perempuan memainkan peran penting sebagai agen perdamaian, bukan hanya peran korban atau penjahat.”

Perempuan Indonesia; Dari Menjadi Anggota ISIS hingga Pembebasan dan Memerangi Ekstremisme

Perempuan PBB di Indonesia dan Wahid Foundation telah mendukung 20 Desa Perdamaian, di mana para perempuan bekerja sama untuk mencegah ekstremisme kekerasan di seluruh negeri. (HRY)

 

4106305

captcha