IQNA

Surah-Surah Alquran/ 48

Kabar Gembira Kemenangan yang Nyata bagi Umat Islam dalam Surah Al-Fath

15:18 - December 18, 2022
Berita ID: 3477757
TEHERAN (IQNA) - Salah satu peristiwa paling menentukan bagi umat Islam era awal Islam adalah Perjanjian Hudaibiyah dan gencatan senjata 10 tahun didirikan antara Muslim dan musyrik. Meski tampak seperti peristiwa sederhana, perjanjian ini membawa banyak kemenangan bagi umat Islam.

Surah ke-48 Alquran disebut "Al-Fath". Surah dengan 29 ayat ini berada di juz 26. Al-Fath, yang merupakan surah Madaniyah, adalah surah keseratus dua belas yang diturunkan kepada Nabi Muhammad (saw).

Surah ini dinamai dengan Al-Fath karena pada awal surah ini berbicara tentang Fathun Mubiin (kemenangan yang gemilang). Kemenangan yang terjadi pada masa perjanjian Hudaibiyah tahun ke-6 Hijriah. Perjanjian ini adalah gencatan senjata 10 tahun antara Nabi Muhammad (saw) dan kaum musyrik Makkah. Kontrak ini menghasilkan kemenangan besar lainnya; seperti: Penaklukan Khaibar pada tahun ke-7 Hijriah, penaklukan Makkah pada tahun ke-8 Hijriah, dan masuknya sejumlah besar orang kafir ke agama Islam pada saat itu. Ini adalah Fathun Mubin, dimana surah ini terkenal dengan nama tersebut.

Isi utama surah Al-Fath adalah pesan kemenangan umat Islam dan berkah yang Allah berikan kepada Rasul-Nya dan orang-orang beriman, serta pujian dan janji-janji indah kepada mereka di dunia dan di akhirat, kabar gembira banyaknya masyarakat yang bertauhid dan mencapai ketenangan hati dan jiwa mereka, dan demikian juga kabar gembira mendapatkan ganjaran iman, jihad dan keikhlasan di akhirat, dan pengampunan kesalahan para mujahidin di jalan Allah, memperingatkan orang-orang kafir dan munafik, serta menggambarkan kedudukan tinggi Nabi dan tujuan wahyu serta misi-misinya.

Surah ini dimulai dengan keluarnya kabar gembira tentang kemenangan yang nyata dan menekankan realisasi mimpi Nabi Muhammad (saw) untuk memasuki Makkah. Di bagian lain, berbicara tentang kedudukan nabi dan tujuan luhur beliau.

Di bagian lainnya juga, surah ini berbicara tentang kegagalan orang munafik dan contoh alasan tak berdasar mereka untuk tidak berpartisipasi dalam medan perang dan membahas tuntutan-tuntutan orang munafik yang tidak masuk akal.

Kemudian memperkenalkan kelompok-kelompok yang tidak perlu hadir di medan perang, dan terakhir, dalam satu bagian, surah ini berbicara tentang ciri-ciri pengikut ajaran Nabi Muhammad (saw) dan sifat-sifat khusus mereka. (HRY)

captcha