IQNA

Apa Kata Alquran/ 44

Allah Bersumpah dengan Buah Tin dan Zaitun

16:00 - January 17, 2023
Berita ID: 3477885
TEHERAN (IQNA) - Dalam Alquran, Allah swt telah menyebutkan banyak sumpah, beberapa di antaranya terkait dengan unsur bumi dan waktu. Sumpah ini disebutkan ketika Allah swt mengungkapkan poin penting kepada manusia.

Kata "Tin" dalam arti buah ara/ Tin hanya muncul satu kali dalam Alquran, yaitu dalam surah At-Tin, yang digunakan sumpah oleh Allah:

وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ وَطُورِ سِينِينَ وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ

“Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman”. (QS. At-Tin: 1-3)

Berbagai pandangan telah dikemukakan tentang apa yang dimaksud dengan  Tin dan Zaitun. Ketika Para mufasir mengkaji ayat pembukaan surah ini, mereka sampai pada dua pandangan. Pertama, menurut ayat awal surah At-Tin dan empat bagian yang telah disebutkan, mereka mengatakan bahwa harus ada hubungan antara dua sumpah pertama (Tin dan Zaitun) dengan dua sumpah berikutnya (Bukit Sinai dan kota Makkah yang aman); karena itu, mereka mengatakan bahwa Tin dan Zaitun adalah nama-nama tempat khusus.

Bukit Sinai adalah tempat di mana Nabi Musa (as) berbicara dengan Tuhan dan menjadi seorang nabi. Balad Amin adalah kota Makkah. Ketika Nabi Ibrahim (as) dan putranya Ismail (as) menyelesaikan pembangunan Ka'bah, Nabi Ibrahim berdoa:

رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman”. (QS. Ibrahim: 35)

Menurut pandangan ini, arti dari dua kata Tin dan Zaitun adalah tempat-tempat yang terletak di utara Hijaz (tanah di Arabia sekarang) dan Palestina dan Shamat. Kedua wilayah ini telah menjadi tempat kelahiran dan pertumbuhan banyak nabi ilahi.

Pendapat kedua adalah bahwa Tin dan Zaitun dalam arti sebenarnya, dalam arti sejenis makanan. Dalam hal ini, bagaimana hubungan keduanya dengan Bukit Sinai dan Baladul Amin?

Para ahli tafsir mengatakan dalam hal ini, dua bagian pertama surah At-Tin berhubungan dengan makanan tubuh, dan sumpah disebutkan di dalamnya, dan dua bagian lainnya berhubungan dengan jiwa dan ruh manusia.

Dengan demikian, dapat diperhatikan ayat berikutnya dimana Allah berfirman:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. (QS. At-Tin:4).

Oleh karena itu, manusia telah mencapai kemantapan, kematangan dan keseimbangan baik jasmani maupun rohani dalam keadaan dan fasilitas yang sebaik-baiknya dalam penciptan. (HRY)

captcha