“Pameran Alquran internasional ke-30 dimulai pada 1 April dengan slogan "Aku membacamu" di Musholla Imam Khomeini (qs), dan bagian internasional Pameran Alquran dijadwalkan dibuka pada 3 April,” menurut Iqna, mengutip kantor pusat berita pameran Alquran.
Abdolreza Soltani, wakil bagian internasional pameran Alquran, mengatakan: “Pameran Alquran internasional dimulai pada 1 April, tetapi bagian internasional diadakan pada 3 April dengan kehadiran Mohammad Mahdi Esmaili, Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam, Hujjatul Islam Mohammad Mahdi Imanipour, Ketua Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam, dan Hossein Rouzbeh, Deputi Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi.”
Dia menambahkan Jamiah al-Mustafa Al-Alamiyah diputuskan akan melakukan pekerjaan-pekerjaan Alquran dan Institut Noor akan melakukan pekerjaan perangkat lunak Alquran di bagian ini.
“Bagian "Internasional" adalah salah satu bagian dari pameran Alquran yang berfokus dan menekankan pada pembahasan "persatuan" di dunia Islam,” kata Soltani.
“Negara-negara yang berpartisipasi di bagian internasional tidak hanya menampilkan karya seni seniman internasional mereka, termasuk kaligrafi, lukisan, kaligrafi, dll, tetapi telah dibuat lokakarya sehingga para seniman dapat produksi dan desain karya secara live,” katanya tentang negara-negara yang hadir di bagian internasional.
Dia mengatakan negara-negara yang telah memperkenalkan seni dan seniman mereka ke bagian internasional pameran termasuk India, Pakistan, Tunisia, Bosnia, Aljazair, india, Tanzania, Kenya, Oman dan Malaysia
Replika haram suci Abul Fadhl Abbas (as) di bagian internasional
Deputi departemen internasional pameran Alquran mengatakan institusi budaya dari Inggris, Prancis, Palestina, dll. juga hadir di pameran dan memperkenalkan kegiatan mereka. Selain itu, stan Rusia, Irak, Aljazair, Rusia, Tunisia, Malaysia, Pakistan, Sri Lanka, Oman, Lebanon, Afghanistan, dll. akan menampilkan karya-karya Alquran dan tradisional yang diproduksi di negara-negara tersebut. Pejabat Irak juga membuat replika haram suci Abul Fadhl Abbas (as) dan membawanya ke pameran.
Menyinggung kehadiran beberapa pusat Alquran dan internasional dalam pameran tersebut, Soltani mengatakan Universitas Agama, Universitas Internasional Imam Khomeini (qs), Universitas Mazhab-Mazhab Islam, Majma Jahani Ahlulbait (as), Universitas Al-Zahra (as ) dan Fakultas Teologi Universitas Teheran adalah salah satu pusat Alquran dan internasional yang hadir di bagian pameran Quran ini.
Pertemuan ilmiah internasional dalam pameran Alquran
Dia menjelaskan bagian lain dari bagian ini. “Pada bagian ini, selain pembacaan Alquran dan kompetisi anak-anak, berbagai pertemuan ilmiah telah diatur antara tujuh atau delapan ilmuwan dan pejabat dari berbagai negara untuk membahas masalah budaya dan Alquran di negara mereka. Beberapa percakapan dan pidato juga disiarkan langsung di saluran TV,” ucapnya.
Pengenalan Islam Iran ke forum dunia
Soltani menjelaskan tentang tujuan dan efek dari bagian pameran ini bagi masyarakat. “Tujuan kami adalah agar orang-orang mengenal koleksi karya Qurani dalam dimensi internasional, terutama di negara-negara Ahlussunnah. Karena sudah terlintas di forum dunia bahwa orang-orang Iran memahami Islam dan agama hanya sebatas doa dan munajat, yang mereka terapkan dalam kehidupan mereka dan tidak memperhatikan dimensi dan bagian lain dari Islam. Kami mencoba menghapus citra yang salah ini dan menunjukkan kebenaran kami dalam dimensi internasional. Masyarakat Iran juga harus melihat karya seni Alquran kita dan negara lain,” ucapnya.
Perlu dicatat bahwa Pameran Alquran Internasional ke-30 diadakan dari 1 hingga 15 April dengan slogan "Saya membacamu" di Musholla Imam Khomeini di Teheran. Waktu kunjungan pameran ini adalah dari pukul 17:00 hingga 24:00. (HRY)
4130940