IQNA

Pertumbuhan Islamofobia terhadap Perempuan Berhijab Austria

17:38 - April 07, 2023
Berita ID: 3478230
TEHERAN (IQNA) - Pada tahun 2021, Austria menyaksikan lebih dari 1.000 kasus diskriminasi terhadap Muslim, dan wanita Muslim berhijab lebih rentan terhadap Islamofobia.

“Organisasi non-pemerintah Austria Dokustelle telah melaporkan bahwa Islamofobia adalah kejadian utama dan umum di Austria, dan wanita berhijab lebih terpapar rasisme anti-Islam dibanding pria Muslim di negara ini,” Menurut Iqna, mengutip Morocco World News.

Aktivis Dokustelle Munira Mohamud, baru-baru ini berbicara kepada Anadolu Agency tentang perjuangan yang dihadapi oleh wanita berhijab di negara Eropa, menekankan bahwa banyak wanita Muslim menghadapi rasisme anti-Islam.

“Wanita berjilbab menghadapi rasisme anti-Islam karena visibilitas jilbab,” kata aktivis ini.

Menurut Dokustelle, Austria menyaksikan lebih dari 1.000 kejahatan rasial anti-Muslim pada tahun 2021, di mana 69,2 persennya dilakukan terhadap perempuan.

Munira, yang juga berhijab, mengatakan bahwa pada 2022, dia berulang kali menjadi sasaran Islamofobia. Secara khusus, dia ingat seorang pria mengatakan kata-kata ofensif dan rasis kepadanya dalam bahasa Jerman. “Apa itu di kepalamu? bawa pergi,” ucapnya.

Menurut AA, Kantor Statistik Federal Austria telah mengidentifikasi 645.600 Muslim di negara ini.

Munira mengkritik pendekatan pemerintah Austria terhadap Islam dan menggambarkannya sebagai aktor Islamofobia terbesar.

Aktivis ini menegaskan bahwa pemerintah telah mengalihkan perhatian dari kegagalan kebijakannya dengan membahas isu-isu yang berkaitan dengan umat Islam alih-alih menangani krisis negara yang paling mendesak, termasuk korupsi.

Secara khusus, Munira mengisyaratkan pada upaya pemerintah Austria untuk mengadopsi wacana nativis dan xenofobia Prancis tentang Muslim.

Prancis telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam serangan Islamofobia selama dekade terakhir, dengan yang terbaru menargetkan bisnis, kuburan, dan masjid-masjid Muslim.

Selain penyebaran praktik anti-Islam subversif dalam dua tahun terakhir, perwakilan dan aktivis sayap kanan Prancis telah mengadopsi retorika anti-Islam secara terang-terangan.(HRY)

 

4131410

captcha