Perempuan Lansia Aljazair dan Seumur Hidup Akrab dengan Alquran
“Hajiya Zahra Madasi, 87 tahun, warga lingkungan Lahariq di Inouguissen, Aljazair, berbicara tentang pengabdian seumur hidupnya kepada Alquran dan membaca Alquran dua kali setiap bulan. Menurutnya, terakhir kali membaca Alquran adalah pada bulan terakhir Ramadhan, ketika dia berhasil mengkhatamkan Alquran sebanyak tiga kali dan memberikan pahala bagi arwah suaminya yang telah meninggal dunia dua tahun lalu,” menurut Iqna, mengutip Al-Shorouk.
Dia, yang menjelang sembilan puluh tahun, terus membaca dan mengkhatamkan Alquran meskipun memiliki masalah kesehatan dan usia tua.
Menurut Hajiya Zahra Madasi, ia tidak pernah mengenyam bangku sekolah, namun keterikatan hatinya pada Alquran menjadi faktor untuk mengatasi segala masalah dan hambatan yang dihadapi anak perempuan dan laki-laki di generasinya.
Ia yang lahir pada masa penjajahan Prancis di Aljazair di wilayah Oras menghadapi buta huruf, kemiskinan, dan kebijakan kolonialisme Prancis yang membatasi seperti rekan-rekannya. Namun, di sekolah ayahnya, Mohammad Amzian Madasi, di ketinggian Hizogardon di Inugiesen, ia belajar membaca Alquran. Ayahnya, yang terlempar dari helikopter oleh penjajah Prancis dan syahid, adalah penyemangat dan guru pertamanya dalam membaca Alquran.
Perempuan tua ini juga menyebut suaminya sebagai penyemangat lain dalam membaca Alquran. (HRY)
