“Salah satu negara bagian terbesar di India telah melarang pemutaran film yang dituduh oleh para kritikus menghasut kebencian sektarian dan propaganda terhadap Muslim, tetapi pemerintah sayap kanan India dengan keras membelanya,” menurut Iqna, mengutip Al-Arabinews.
Berjudul "The Kerala Story", film tersebut mengklaim bahwa 32 wanita Hindu dan Kristen dari negara bagian Kerala masuk Islam dan beberapa dari mereka bergabung dengan ISIS.
Kritikus menyerang film tersebut, dengan mengatakan bahwa film tersebut menyebarkan kebohongan yang bertujuan memicu perselisihan agama.
Terlepas dari kritik ini, film tersebut didukung oleh Perdana Menteri Narendra Modi dan ekstremis Hindu mengklaim bahwa peristiwa yang digambarkan di dalamnya akurat.
Negara bagian Benggala Barat, yang memiliki populasi lebih besar dari Jerman, telah melarang film tersebut, dengan kepala menteri negara bagian Mamata Banerjee, yang partainya menentang Modi, menyebut film tersebut sebagai "cerita yang diputarbalikkan". Dia mengatakan kepada wartawan di Kolkata bahwa tujuan dari keputusan tersebut adalah untuk menghindari insiden kebencian dan kekerasan serta untuk menjaga perdamaian di negara bagian tersebut. (HRY)