Menurut Iqna mengutip Al-Mayadeen, Ahmed Abdurrahman, seorang pakar militer, menyatakan dalam sebuah wawancara dengan Al-Mayadeen: Bersamaan dengan serangan militer badai Al-Aqsa, serangan cyber terhadap sistem Iron Dome juga terjadi.
Kepala organisasi medis darurat rezim Zionis (Bintang Dawood) juga melaporkan bahwa jumlah korban tewas sangat tinggi sehingga kita masih belum memiliki statistik akurat mengenai jumlah korban tersebut.
Media Palestina mengumumkan bahwa pejuang al-Qassam berhasil memasuki markas polisi Sderot dan merebutnya. 4 tentara Zionis ditangkap dalam operasi ini. Saluran Zionis Kan juga melaporkan bahwa beberapa tentara tewas setelah memasuki kantor polisi Sderot.
Masa pemberontakan pendudukan telah berakhir
Menanggapi operasi ini, komandan Kataib al-Qassam mengumumkan bahwa masa pemberontakan pendudukan telah berakhir.
Mohammad al-Deif, komandan cabang militer Hamas, menyatakan bahwa kami mengumumkan dimulainya operasi Badai Al-Aqsa dan menyatakan: Dalam serangan pertama, tempat-tempat musuh bandara melebihi 5.000 rudal dan roket. Kami telah memutuskan untuk mengakhiri kejahatan pendudukan. Masa dimana mereka memberontak tanpa pertanggungjawaban telah berakhir.
Anda sedang menonton video kegembiraan masyarakat Nablus di Tepi Barat yang memuji operasi penyerangan Al-Aqsa dengan tampil di jalan-jalan dan mengungkapkan antusiasme mereka.
Menurut pemberitaan media Palestina, kendaraan tentara Zionis direbut oleh pasukan perlawanan Palestina di Gaza dalam operasi ini.
Pada saat yang sama, media perlawanan Islam menerbitkan video sujudnya para pemimpin perlawanan Palestina, termasuk Ismail Haniyeh, kepala kantor politik gerakan Hamas, segera setelah operasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, yang dapat Anda lihat di bawah. (HRY)