"Setan" digunakan sebagai nama untuk makhluk jahat atau buruk, atau bahkan musuh, tetapi secara khusus, dalam konsep agama, itu adalah nama makhluk non-fisik yang sebagian menganggapnya dari jenis malaikat dan sebagian lagi menganggapnya sebagai jin.
Menurut para penganut beberapa agama samawi, sebelum terciptanya manusia, setan merupakan salah satu hamba Tuhan yang istimewa, banyak beribadah dan banyak ilmunya. Namun setelah terciptanya manusia dan tidak taat pada perintah Allah tentang malaikat sujud kepada manusia, setan dibuang karenanya ia disebut juga "yang diusir". Meskipun setan meminta Tuhan memberinya kesempatan untuk menyesatkan manusia sampai hari kiamat:
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ قَالَ أَأَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِينًا؛ قَالَ أَرَأَيْتَكَ هَذَا الَّذِي كَرَّمْتَ عَلَيَّ لَئِنْ أَخَّرْتَنِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَأَحْتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهُ إِلَّا قَلِيلًا؛ قَالَ اذْهَبْ فَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ فَإِنَّ جَهَنَّمَ جَزَاؤُكُمْ جَزَاءً مَوْفُورًا
“Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu semua kepada Adam", lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: "Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?"
Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil".
Tuhan berfirman: "Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup.” (QS. Al-Isra: 61-63)
Kesombongan setan karena banyak beribadah dan juga menganggap dirinya lebih unggul dari manusia menyebabkan kemaksiatan tersebut, dan kejadian ini menjadikan setan sebagai musuh utama manusia karena ia telah bersumpah untuk menyesatkan manusia dengan cara apapun:
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya”. (QS. Sad: 82)
Hal pertama yang setan lakukan terhadap manusia adalah menyesatkan Adam (as). Adam dan istrinya, Hawa, yang tinggal di surga setelah penciptaan, tergoda oleh setan untuk memetik buah dari pohon terlarang, dan hal ini menimbulkan murka Tuhan dan mereka diusir dari surga.
Setan disebutkan sebanyak 88 kali dalam Alquran. Ada yang berkaitan dengan kisah penciptaan dan kemaksiatan setan. Ada pula yang berkaitan dengan sifat-sifat setan dan para pengikutnya serta nasib setan dan para pengikutnya dan serta sebagian berkaitan dengan konfrontasi nabi-nabi Ilahi dengan godaan setan, dimana tujuan dari isyarat-isyarat ini adalah untuk mengenal setan dan cara menghadapinya. (HRY)