
Para pejabat Amerika, yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden dan Blinken, menjanjikan dukungan teguh kepada entitas pendudukan, dan mereka secara terbuka memuji tanggapan balasan Israel terhadap operasi “Badai Al-Aqsa” pada tanggal 7 Oktober, yang mencakup kampanye pengeboman berkelanjutan di sektor padat penduduk di Gaza.
Setidaknya satu pejabat Departemen Luar Negeri AS mengumumkan pengunduran dirinya, sebagai protes terhadap pendekatan pemerintahan Biden dalam menangani krisis ini. Josh Paul menjelaskan di LinkedIn bahwa pengunduran dirinya terjadi karena “ketidaksepakatan kebijakan mengenai berlanjutnya bantuan mematikan kami kepada Israel.”
Dalam pesan yang dikirim ke pegawai Kementeriannya itu, Blinken menggambarkan perjalanannya baru-baru ini ke Timur Tengah, termasuk kunjungan ke wilayah pendudukan dan banyak negara Arab.
“Saya tahu bahwa bagi banyak dari anda, saat ini bukan hanya tantangan di tingkat profesional, tetapi juga secara pribadi,” katanya dalam surat itu, seraya menambahkan bahwa Amerika berduka atas hilangnya “setiap nyawa tak berdosa dalam konflik ini..”
Dia melanjutkan, “Oleh karena itu, Presiden Biden (…) menegaskan bahwa meskipun kami sepenuhnya mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri, cara Israel melakukan hal tersebut sangatlah penting,” seraya menekankan perlunya menghormati “standar kemanusiaan internasional.”
“Mari kita pastikan juga kita melestarikan dan memperluas ruang perdebatan dan perbedaan pendapat yang membuat kebijakan dan institusi kita menjadi lebih baik,” tulis Blinken.
“Kita menghadapi jalan yang sulit di depan kita,” tambah Blinken memperingatkan. “Risiko kerusuhan dan konflik lebih lanjut adalah nyata.”
Minggu ini, situs Huffington Post melaporkan bahwa pegawai Departemen Luar Negeri tidak puas dengan kebijakan Amerika mengenai agresi di Jalur Gaza, dan salah satu dari mereka melaporkan ke situs tersebut tentang “pembangkangan” yang sedang direncanakan di kementerian. (HRY)
Sumber: arrahmahnews.com