IQNA

Kerjasama Indonesia dengan Vietnam untuk Pengembangan Industri Halal

17:36 - January 15, 2024
Berita ID: 3479493
IQNA - Dalam pertemuan Presiden Indonesia dengan Perdana Menteri Vietnam, kedua belah pihak membahas perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan serta perkembangan industri halal kedua negara.

Menurut Iqna, mengutip VN Express, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh dan Presiden Indonesia Joko Widodo mengevaluasi perkembangan kerja sama kedua negara di berbagai bidang dan sepakat untuk memperkuat hubungan di bidang halal.

Dalam pertemuan yang berlangsung pada Jumat, 12 Desember itu, Pham Min Chinh, saat menyambut tamunya di Hanoi, mengatakan bahwa kunjungan Presiden Joko Widodo ke Vietnam sangat penting dan merupakan momentum baru dalam hubungan bilateral setelah lebih dari 10 tahun menjalin kemitraan strategis dan menjelang peringatan 70 tahun terjalinnya hubungan diplomatik yang akan tercipta pada tahun 2025.

Presiden Joko Widodo menekankan bahwa Vietnam adalah mitra strategis Indonesia yang penting di kawasan. Berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak, Indonesia akan memberi Vietnam infrastruktur dan pelatihan yang diperlukan untuk memperluas pariwisata dan industri makanan halal.

Vietnam mempunyai rencana komprehensif untuk mengembangkan industri halal pada tahun 2030. Kementerian Luar Negeri Vietnam berkonsultasi dengan kementerian dan departemen lain, serta para ahli dalam dan luar negeri, lembaga perwakilan luar negeri Vietnam, daerah dan dunia usaha untuk mempersiapkan rencana tersebut, yang telah disetujui oleh Perdana Menteri pada tanggal 14 Februari.

Sebelumnya, Pham Quang Hieu, Duta Besar Vietnam untuk Jepang, mengatakan: “Ini adalah rencana pertama yang menguraikan arah nasional untuk memobilisasi sumber daya internasional guna membangun dan mengembangkan industri halal secara profesional dan komprehensif. Rencana tersebut juga menciptakan jalan baru untuk melaksanakan diplomasi ekonomi, memanfaatkan potensi pasar halal global yang tinggi, dan menciptakan dorongan baru bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, terutama ketika pasar tradisional Vietnam sedang berjuang melawan inflasi dan resesi.”

“Dalam konteks ini, diversifikasi pasar ekspor dengan menjajaki pasar baru dianggap sebagai kunci emas untuk memperkuat ekspor dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap pembangunan ekonomi nasional,” tambah Duta Besar Vietnam di Jepang.

Pejabat tersebut mengingatkan, selain itu, pelaksanaan rencana ini akan memperkuat hubungan Vietnam dengan negara-negara besar konsumen produk halal, seperti Indonesia, Malaysia, dan Arab Saudi, sehingga membantu meningkatkan peran dan posisi Vietnam dan perusahaan-perusahaannya di kancah pasar halal global.

Dia melanjutkan, bagi Vietnam, peluang di pasar halal global sangat besar, karena pasar ini memiliki populasi sekitar 1,94 miliar orang pada tahun 2022, atau hampir seperempat populasi dunia, dan masih terus berkembang.

Menurut Duy Son Nguyen, direktur Perusahaan Pariwisata Duy Nhat Dong Duong, Vietnam telah menerima banyak wisatawan Muslim dalam beberapa tahun terakhir, namun sektor ini belum mendapat perhatian.

Nguyen Xuan Binh, salah satu pejabat pariwisata Vietnam, mengatakan: “Negara ini telah merumuskan beberapa rencana untuk menarik lebih banyak wisatawan setelah pandemi Covid-19 berakhir, dan sektor ini (pariwisata halal) mempunyai peluang untuk berkembang lebih jauh”. (HRY)

 

4193796

captcha