Menurut Iqna, 76 tahun lalu tepatnya tanggal 15 Mei 1948, kelompok dan organisasi kriminal Zionis melakukan kejahatan brutal terhadap bangsa Palestina dan menduduki tanah mereka.
Saat itu, rezim pendudukan Zionis melakukan lebih dari 70 kejahatan biadab terhadap bangsa Palestina, yang mana lebih dari 531 kota dan desa dihancurkan, 774 desa lainnya direbut oleh rezim, dan lebih dari 800.000 warga Palestina terpaksa mengungsi dari tanah dan tempat tinggal mereka.
Menurut laporan Kantor Pusat Statistik Palestina, meskipun lebih dari 800.000 warga Palestina mengungsi pada tahun 1948 dan lebih dari 200.000 orang mengungsi ke Yordania setelah perang tahun 1967, total populasi warga Palestina akan mencapai 14 juta pada akhir tahun 2021. Hal ini menunjukkan peningkatan populasi mereka sebesar 10 kali lipat sejak bencana Nakba.
Rencana penggantian
Argumen Palestina didasarkan pada fakta bahwa telah terjadi konspirasi internasional terhadap rakyat Palestina; konspirasi ini merupakan proyek penggantian di tanah Palestina dan memberi makan penduduknya dengan cara memindahkan imigran Yahudi dari berbagai belahan dunia dan menempatkan mereka di tanah Palestina.
Dan hal ini harus dibayar dengan pembantaian rakyat Palestina, yaitu para pemilik tanah ini, dan menggusur hampir 900.000 orang di antara mereka dengan kekerasan dan paksaan, dan hasilnya adalah pemerintah pendudukan didirikan dan mempunyai legitimasi internasional, dan rakyat Palestina pun tersingkir dalam kondisi yang menyedihkan selama periode ini. Dan mereka hidup tanpa lembaga politik atau pemerintahan dengan kedaulatan minimal.
Peristiwa penting terjadi dari Oktober tahun lalu hingga Mei tahun ini, dan tahun ini adalah peringatan 76 tahun Nakba dan kejahatan genosida, pembersihan etnis, dan pembunuhan terencana oleh penjajah Zionis untuk mengungkap kejahatan Zionis dengan cara yang nyata dan dengan dokumentasi yang akurat dan belum pernah ada sebelumnya. Semua ini mengungkap kebenaran peristiwa Hari Nakba 1948 dan esensi kriminal rezim Zionis.
Media terbuka, teknologi informasi dan mengubah dunia menjadi sebuah desa kecil (seperti yang mereka katakan) dan masyarakat tunggal dengan pintu terbuka bagi dirinya sendiri tidak lagi menjadi alat pengaruh dan kontrol yang terbatas pada pemerintah dan badan-badan resmi.
Dengan terungkapnya fakta dan meluasnya kesadaran global, hal ini menjadi sebuah tindakan perlawanan terhadap rencana konspirasi Zionis terhadap rakyat Palestina dan menunjukkan dirinya dalam bentuk solidaritas yang koheren, kuat dan mendesak. Yang terakhir adalah demonstrasi mahasiswa di universitas-universitas Amerika dan Eropa, di mana puluhan ribu demonstrasi terjadi di jalan-jalan ibu kota dan kota-kota di dunia selama beberapa bulan terakhir dan mulai tanggal 7 Oktober dan seterusnya. Ini adalah contoh kalimat yang diulang-ulang oleh para peneliti dan politisi: “Seandainya ada media terbuka pada hari Nakba tahun 1948, peristiwa ini mungkin tidak akan terjadi.”
Peristiwa yang terjadi di Palestina saat ini, khususnya agresi rezim Zionis terhadap Gaza dan tempat lainnya, serta tekad dan kesadaran masyarakat Palestina, serta keadaan rezim Zionis, memungkinkan akan sulitnya mengulang skenario Nakba tahun 1948 dan meskipun ada luka, rasa sakit dan kerugian di tubuh bangsa Palestina, bangsa ini semakin dekat untuk mendapatkan kembali hak-haknya dan yang paling penting kembali ke kota dan desanya. (HRY)