IQNA

Menlu Retno Berduka atas Meninggalnya Presiden Iran Beserta Rombongan

13:40 - May 20, 2024
Berita ID: 3480109
IQNA - Kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian akibat kecelakaan helikopter kepresidenan, mengejutkan dunia.
Menurut pemberitaan IQNA, Menlu untuk Indonesia, Retno Marsyudi tersentak dan mengucapkan, "Innalillahi wainnailaihi raji'un. Saya turut berduka cita atas meninggalnya Presiden Ebrahim Raisi dan teman baik saya, Menlu Iran Hossein Amirabdollahian, beserta delegasi yang mendampingi Presiden," kata Menlu Retno Marsudi di akun media sosial X, Senin, 20 Mei 2024.
 
Menlu Retno menyampaikan doa dan belasungkawa kepada keluarga mereka dan masyarakat Iran. Ia pun mengenang pertemuan terakhirnya dengan koleganya, Menlu Abdollahian.
 
"Saya mengenang pertemuan terakhir saya dengan Menteri Luar Negeri Abdollahian di Banjul, Gambia di sela-sela KTT OKI, dua pekan lalu," kata Retno.
 
"Beliau adalah rekan kerja yang baik dan kami selalu meluangkan waktu untuk bertemu di sela-sela berbagai pertemuan. Semoga jiwanya istirahat dalam damai," sambungnya.
 
Media Iran telah mengonfirmasi kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian setelah kecelakaan helikopter di provinsi pegunungan Azerbaijan Timur di Iran.
 
Kantor berita pemerintah Iran, Press TV, serta kantor berita semi-resmi Tasnim dan Mehr melaporkan semua penumpang tewas. Reuters juga melaporkan kematian presiden, mengutip seorang pejabat senior.
 
Kepala Bulan Sabit Merah (ICRC) Iran, Pir-Hossein Kolivand mengatakan, Senin pagi tidak ada tanda-tanda kehidupan orang-orang yang berada di dalam helikopter tersebut.
 
Helikopter yang membawa sembilan orang mengalami masalah di tengah kabut tebal saat kembali dari perjalanan ke perbatasan Iran-Azerbaijan, kata para pejabat Iran pada Minggu.
 
Kecelakaan itu memicu operasi pencarian dan penyelamatan selama berjam-jam dengan bantuan dari Uni Eropa dan Turki. Namun kru darurat terhambat oleh kabut dan suhu yang turun drastis.
 
Raisi yang berhaluan keras menjadi presiden dalam pemilu yang secara historis tidak kompetitif pada 2021. Sebelumnya ia menjabat sebagai hakim agung, ia telah mengawasi periode penindasan yang intensif terhadap perbedaan pendapat di negara yang dilanda protes yang dipimpin oleh kaum muda terhadap pemerintahan ulama.
 
Tim penyelamat berjuang menghadapi kabut tebal dan suhu dingin ekstrem di Provinsi Azerbaijan Timur yang terpencil dan bergunung-gunung. Namun pada akhirnya mereka menemukan puing-puing helikopter kepresidenan Iran, dengan tidak ada satu pun korban selamat. (HRY)
 
Sumber: metrotvnews.com
 
captcha