Menurut Iqna mengutip Anadolu, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menyetujui rancangan resolusi yang mendeklarasikan 11 Juli sebagai Hari Peringatan Genosida Srebrenica.
Sesi pemungutan suara dimulai dengan mengheningkan cipta selama satu menit untuk Ayatullah Seyed Ebrahim Raisi, presiden negara Iran, dan para pejabat yang menyertainya.
Rancangan resolusi yang diajukan oleh Jerman dan Rwanda diterima dengan 84 suara setuju.
RUU ini mendapat 68 suara abstain dan 19 suara menolak.
Perlu diingat bahwa pasukan Serbia di bawah komando Ratko Mladic memasuki Srebrenica pada 11 Juli 1995, setelah PBB menyatakan wilayah Bosnia sebagai wilayah aman, dan mulai melakukan pembunuhan massal terhadap penduduk kota ini.
Pasukan Serbia membunuh lebih dari 8.000 warga Bosnia berusia antara 7 -70 tahun dalam beberapa hari. (HRY)