Menurut Iqna, webinar internasional “Haji, Poros Alquran dan empati terhadap Gaza” diselenggarakan oleh Iqna dan berpusat pada slogan haji tahun 2024; "Haji; Berporos pada Alquran, empati dan otoritas Umat Islam dan pembelaan terhadap Palestina yang tertindas" yang ditentukan oleh Dewan Perencanaan dan Koordinasi Bi’tsah Pemimpin Tertinggi dan Organisasi Haji dan Ziarah, bersamaan dengan musim haji tahun ini, pada Senin pagi, 10 Juni/ 3 Dzulhijjah.
Tantangan penting dunia Islam dan Umat Islam khususnya rakyat Palestina yang tertindas dan mendukung perjuangan mereka melawan pendudukan Zionis berdasarkan ajaran-ajaran luhur Alquran, dampak operasi badai Al-Aqsa dalam menghidupkan isu Palestina dan perlunya menekankan bara’ah terhadap musuh-musuh Islam terkhusus, Zionis dalam ritual haji tahun ini merupakan salah satu topik yang diangkat dalam pidato para ahli yang hadir pada acara tersebut.
Dr. Mohammad Ali Azarshab, profesor di Universitas Teheran; Azmi Abdul Hamid, kepala sekretariat Dewan Organisasi Islam Malaysia; Sheikh Ghazi Hanina, ketua Majelis Ulama Muslim Lebanon; Qadir Akaras, ketua Persatuan Ulama Ahlulbait Turki dan John Andrew Morrow, cendekiawan Islam dan Muslim baru Amerika, menjadi pembicara yang hadir dalam webinar ini.
Azmi Abdul Hamid, Ketua Sekretariat Dewan Organisasi Islam Malaysia, dalam pidatonya di webinar ini menyatakan: “Alquran adalah sumber dan referensi terpenting bagi Umat Islam untuk mengatasi tantangan internal dan eksternal Umat Islam, termasuk mengakhiri genosida rezim Zionis di Gaza. Umat Muslim harus menggunakan kesempatan haji dan menerapkan persatuan dan solidaritas mereka sesuai dengan perintah Alquran.”
Dari sudut pandang Alquran, bangsa Islam harus menjadi teladan bagi dunia. Tidak peduli apakah umat Islam dari ras apapun, Arab, Malaysia, Jepang, Cina atau India, baik di negara Muslim atau non-Muslim, mereka harus menjadi teladan. Namun faktanya saat ini ungkapan Khairu Ummah (Umat yang terbaik) belum terwujud terkait Umat Islam. Jadi kita harus memikirkan mengapa hal ini terjadi pada umat Islam dan mengapa umat Islam tidak menjadi contoh di dunia. Oleh karena itu, sudah sangat tepat jika kita mengkaji persoalan ini dan merenungkan makna haji serta falsafahnya menjelang musim haji di bulan Dzulhijjah tahun ini. Sebuah tempat dimana konsep persatuan sudah seharusnya kita wujudkan dalam seluruh aspek kehidupan, tidak hanya dalam perkataan namun juga dalam praktik.
Umat Islam sedunia berkumpul di Makkah dan Madinah atas dasar bahwa kita harus menunjukkan persaudaraan di antara seluruh umat Islam di dunia. Kami di sini di depan Ka'bah dan tempat di mana kami dapat mengatakan kepada Allah swt bahwa kami adalah satu. Ajakan Alquran ini sangat jelas.
Di tengah krisis dan genosida di Gaza, kita melihat orang-orang di seluruh penjuru dunia turun ke jalan dan memberikan tekanan pada pemerintah mereka untuk menghentikan kekerasan dan pertumpahan darah yang dilakukan rezim Israel.
Baru-baru ini, gerakan mahasiswa Universitas Columbia di Amerika Serikat telah menyebar ke ratusan universitas lain dan mahasiswa bangkit menentang perang ini dan memprotes Amerika Serikat bahwa gerakan Zionis menggunakan pengaruh pemerintah ini untuk membela Israel dan membiarkan rezim ini melakukan kekerasan dan genosida.
Israel tidak mengikuti satu pun resolusi PBB dan Amerika telah melindungi Israel selama tujuh dekade ini. (HRY)