Menurut Iqna, dikutip Arab News, Departemen Pariwisata Filipina membuka pameran pariwisata dan bisnis halal pertama di negara itu pada Jumat lalu, 14 Juni.
Diharapkan 10.000 pengunjung akan mengunjungi pameran tiga hari yang diberi nama SALAAM dan akan diadakan di Kota Quezon negara ini. Acara ini meliputi pameran, lokakarya, sesi networking dan acara memasak oleh chef selebriti.
Pariwisata adalah bidang utama bagi Filipina dan pemerintah baru-baru ini berusaha menarik lebih banyak pengunjung Muslim dengan berinvestasi pada produk, layanan, dan makanan halal.
Menteri Pariwisata Filipina Cristina Frasco mengatakan pada pembukaan pameran: “Acara tiga hari ini adalah pameran pertama yang diselenggarakan sepenuhnya oleh Departemen Pariwisata dan bertujuan untuk mempromosikan pariwisata halal di Filipina dan menunjukkan bagaimana negara kita mendapatkan reputasi atas keramahtamahan dan kepekaan budayanya”.
Dia menambahkan, sejalan dengan program pengembangan pariwisata nasional, kami menjadikan pariwisata halal sebagai prioritas utama kami untuk memperkuat portofolio pariwisata halal kami, untuk memastikan kesadaran para penggiat pariwisata tentang nilai-nilai dan tindakan penting bagi wisatawan Muslim, dan untuk meningkatkan daya saing kami dalam menjamin pasar pariwisata global.
Menteri Pariwisata Filipina melanjutkan, Islam berakar kuat dalam sejarah dan budaya kita, khususnya di wilayah selatan Mindanao. Wilayah ini penuh dengan keindahan alam dan keanekaragaman budaya dan merupakan bukti hidup berdampingan berbagai budaya dan tradisi. Dengan bentang alamnya yang subur, pantainya yang asri, dan komunitasnya yang dinamis, Mindanao merupakan bagian integral dari identitas bangsa kita.
Upaya kami untuk menjadi destinasi ramah Muslim tidak hanya sekedar mengundang wisatawan Muslim berkunjung ke Filipina, namun juga mengakui kontribusi signifikan komunitas Muslim dalam membangun negara. Pengaruh Islam ini memperkaya warisan kita sebagai sebuah bangsa dan menambah kekayaan budaya Filipina.
Bulan lalu, Filipina diakui sebagai destinasi baru non-OKI oleh Mastercard-CrescentRating (Global Muslim Travel Index). Indeks ini merupakan laporan tahunan yang menjadi tolak ukur destinasi wisata di pasar perjalanan muslim. Pada tahun 2023, Filipina memenangkan penghargaan tersebut dan sejak itu meningkatkan upayanya untuk menarik pengunjung dari Timur Tengah.
Sejak awal tahun 2024, negara ini telah menyambut lebih dari 2 juta wisatawan internasional dan menyaksikan peningkatan 10% wisatawan dari negara-negara Teluk Persia, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Menurut Komisi Muslim Nasional Filipina, sekitar 12 juta Muslim tinggal di negara dengan populasi 120 juta jiwa yang sebagian besar beragama Katolik. Mereka sebagian besar tinggal di pulau Mindanao dan kepulauan Sulu di selatan negara tersebut dan merupakan komunitas Muslim terbesar ketiga di Asia Tenggara setelah Indonesia dan Malaysia. (HRY)