Karavan Quran Haji Berusaha Memanfaatkan Segala Kapasitas yang Ada
Ali Salehimatin, pemimpin karavan Alquran yang diberangkatkan Haji Tammattu (Noor), dalam wawancara dengan IQNA, saat memaparkan laporan aktivitas karavan siang malam kehadirannya di kota Madinah dan Makkah, menyatakan: “Karavan tersebut terdiri dari 20 orang laki-laki yang rata-rata berusia 35 tahun.”
Direktur Edukasi dan Evaluasi Dewan Tertinggi Alquran menambahkan, anggota karavan Alquran dikirim ke Madinah dan Makkah dalam jangka waktu sekitar 10 hari. Setelah diberangkatkan ke Arab Saudi, hadir di Madinah sebanyak 11 orang dan di Makkah sebanyak 9 orang, dan masih berjalan paralel dengan program yang direncanakan. Dari 20 orang tersebut, dua orang hafiz Alquran dan total 11 provinsi hadir dalam karavan tersebut.
Hafiz Alquran ini menjelaskan program yang direncanakan dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian dari program resmi dan telah ditentukan sebelumnya dari delegasi Pemimpin Tertinggi, yang direncanakan oleh Wakil Rektor Kebudayaan, Wakil Rektor Urusan Internasional dan manajemen Ahlussunah, dan segera setelah karavan Alquran didirikan, kami diberi daftar programnya. Dalam semua acara resmi Bi’tsah, pembacaan awal Alquran mempunyai waktu tertentu, yang menjadi tanggung jawab para qari karavan.
Salehimatin menyatakan: Salah satu program bermanfaat tahun ini yang pertama kali dilaksanakan khusus di bidang Alquran dan disambut baik oleh para jemaah haji adalah pembentukan lingkaran keakraban dengan Alquran. Pada tahun-tahun sebelumnya, kami mengadakan lingkaran ini sebagai sebuah kesempatan, namun tahun ini, dengan kesertaan perwakilan wali faqih dan ketua jemaah haji Iran, program ini menjadi salah satu program reguler Bi’tsah.
Kami memperkirakan tahun ini sedikitnya ada 20 majelis keakraban dengan Alquran yang digelar di Makkah dan Madinah
Dia menambahkan, Sejauh ini, 15 pertemuan keakraban dengan Alquran telah diselenggarakan. Di kalangan ini hadir para hafiz dan qari Alquran serta kelompok Tawasih, dan bersamaan dengan tilawah Alquran, pertanyaan-pertanyaan yang berpusat pada konsep-konsep Alquran dipaparkan di tengah-tengah para jemaah dan di penghujung diberikan hadiah. Kami memperkirakan tahun ini setidaknya ada 20 pertemuan keakraban dengan Alquran diadakan di Makkah dan Madinah.
Hafiz Alquran ini menyatakan, sebelum berangkat haji, menjadi perhatian kami untuk memperkenalkan kemampuan Alquran Republik Islam Iran dalam Kongres Haji yang besar, karena terdapat ruang yang siap untuk menjelaskan dan menggambarkan aktivitas Alquran Iran. Kita tidak perlu mengadakan kongres atau konferensi di sini, tapi kapasitasnya tersedia.
Mereka tidak percaya dengan kemampuan para qari Iran
Salehimatin menjelaskan: Di lingkaran Alquran Masjid Nabawi, Masjidil Haram dan tempat-tempat yang penuh berkah lainnya, para anggota biasa melakukan tilawah. Tilawah para anggota karavan Alquran Republik Islam Iran di tempat-tempat tersebut menimbulkan ketakjuban para jemaah haji manca negara bahkan mereka tidak percaya bahwa orang Iran mampu mengaji Alquran setinggi itu.
Ketua karavan Alquran haji melanjutkan, mulanya, ketika kami hadir di lingkaran Alquran Masjid Nabawi, kami mendapat banyak tekanan dari orang-orang yang hadir di lingkaran tersebut, namun sedikit demi sedikit, di lingkaran tersebut, banyak bingkisan berkah yang diberikan kepada para qari dan anggota karavan Alquran dari jemaah haji negara lain. Dan ini berarti memperkenalkan kapasitas Alquran Republik Islam Iran kepada dunia Islam, yang sangat terabaikan.
Salehimatin mengatakan: “Pekerjaan lain yang kami kerjakan sebelumnya dan dikoordinasikan dengan teman-teman Bi’tsah dan Radio serta TV, adalah pembahasan tilawah di tempat-tempat yang penuh berkah, yang meliputi penggalan satu tilawah, tilawah lengkap, dan tilawah ayat-ayat yang berkaitan dengan tempat-tempat yang penuh berkah. Para qari sangat aktif dalam bidang ini di Makkah dan Madinah dan banyak ayat yang direkam, yang totalnya mencapai sekitar 200 tilawah. (HRY)
