IQNA

Isyarat Alquran akan Kebangkitan Imam Husein (as)

8:11 - July 08, 2024
Berita ID: 3480380
IQNA - Keteraniayaan Imam Husein (as) dapat menjadi contoh beberapa ayat Alquran yang membela hak-hak orang yang tertindas.

Ketika Imam Husein (as) bangkit melawan pemerintahan Yazid yang kejam dan tidak sah, pada awalnya dia tertindas dan tidak ada yang membantunya. Mereka mengepungnya dan membunuhnya setelah pertempuran berdarah. Dari sudut pandang ini, penindasan terhadap Imam Husein (as) begitu menonjol sehingga beberapa ayat Alquran adalah contoh nyata dalam konteks ini.

Dalam sebuah ayat Alquran ditegaskan bahwa jika seseorang dibunuh secara zalim, maka walinya berhak menuntut darahnya:

و لا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتي‏ حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ وَ مَنْ قُتِلَ مَظْلُوماً فَقَدْ جَعَلْنا لِوَلِيِّهِ سُلْطاناً

Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan”. (QS. Al-Isra: 33)

Penghormatan terhadap darah manusia terlihat di semua agama dan budaya. Namun ada riwayat yang menganggap darah Imam Husein (as) dan para sahabatnya sebagai contoh nyata pembunuhan yang tertindas. Selain itu, wali yang berhak meminta darah Imam Husein adalah Imam Mahdi dan al-Qaim keluarga Muhammad (afj).

Disebutkan juga dalam ayat lain bahwa jika seseorang tertindas, ia berhak berperang untuk membela diri:

أُذِنَ لِلَّذينَ يُقاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَ إِنَّ اللَّهَ عَلى‏ نَصْرِهِمْ لَقَديرٌ

Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu”. (QS. Al-Hajj: 39) Menurut beberapa riwayat, ayat ini juga mengacu pada keteraniayaan Imam Husein (as).

Dalam kisah Ibrahim dan penyembelihan Ismail (as) yang disebutkan dalam Alquran, Allah memerintahkan Ibrahim (as) untuk menyembelih seekor domba yang dikirimkan oleh Allah kepadanya sebagai ganti anaknya Ismail. Dalam Alquran, kurban alternatif ini disebut dengan istilah “Dzibhun Adzim” (penyembelihan yang agung), “Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang agung”. (QS. Al-Hajj: 107) Beberapa ahli tafsir Alquran, menurut riwayat di bidang ini, menganggap pengorbanan agung ini adalah seseorang; yaitu seseorang yang merupakan keturunan Nabi Ibrahim (as) dan yang darahnya tertumpah di jalan Allah swt. Orang ini adalah Imam Husein (as). Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Allah menceritakan kisah kesyahidan Imam Husein (as) kepada Ibrahim dan ia banyak menangis. (HRY)

captcha