Kedudukan Tinggi Perempuan dalam Peninggian Keluarga dan Membesarkan Generasi yang Berkomitmen
Menurut Iqna, webinar internasional "Keluarga Transenden dan Tantangan Modernitas" diselenggarakan oleh kantor berita IQNA dan bekerja sama dengan Wakil Presiden Urusan Perempuan dan Keluarga, dengan tujuan untuk mengkaji perlunya pembentukan gerakan keluarga yang berkomitmen global, Sabtu, 27 Juli.
Dr Ensieh Khazali, Wakil Presiden Bidang Perempuan dan Keluarga dan Dr. Maryam Ardabili, Penasihat Walikota dan Direktur Jenderal Urusan Perempuan dan Keluarga Kota Teheran, menjadi tamu dalam webinar yang mengangkat tema "Hidup Suci; Titik persamaan antar agama” dan “Mengapa gerakan keluarga berkomitmen global diperlukan” mengungkapkan pandangan mereka.
Dalam webinar ini, Masoumeh Jafari, direktur hauzah ilmiah Jamiah al-Zahra (as) Pakistan, berbicara tentang topik "Peran perempuan dalam memajukan norma-norma keluarga yang alami dan ketuhanan serta perlunya pembentukan keluarga".
Perempuan dalam cermin ayat-ayat suci Alquran dan hadis
Direktur hauzah ilmiah Jamiah Al-Zahra Pakistan menegaskan: Menurut saya, dengan bangga kita dapat mengatakan bahwa penampilan pertama dan ciri khusus seorang perempuan, selain membesarkan anak di lingkungan keluarga, dari sudut pandang Alquran, adalah pemberi ketenteraman keberadaan seorang perempuan, yang disebutkan dalam surah Ar-Rum ayat 21, dimana Allah berfirman:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا...
“Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya..”. Begitu juga dalam surah Al-A’raf ayat 189, Allah swt berfirman:
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا
“Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya”. Oleh karena itu, kita melihat bahwa Allah swt menciptakan seorang perempuan yang membawa kedamaian bagi suami, keluarga, dan anak-anaknya. Allah swt telah menganugerahkan kepada perempuan kedudukan yang tinggi dan kekuasaan Ilahi yang menciptakan kedamaian dalam rumah tangga.
Menurutnya, di sisi lain, peran lainnya yang sangat penting yang diutamakan Allah dalam Islam adalah masalah kelangsungan hidup generasi, yang tertuang dalam Alquran ayat 223 surah Al-Baqarah:
نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ ..
“Istrimu adalah ladang bagimu. Maka, datangilah ladangmu itu (bercampurlah dengan benar dan wajar) kapan dan bagaimana yang kamu sukai.” Dan Ayatullah Thabathabai dengan indahnya menunjukkan dalam tafsirnya bahwa rasio perempuan dalam masyarakat Islam adalah rasio ladang dan lahan pertanian. Ladang diperlukan untuk kelangsungan hidup benih, dan oleh karena itu keberadaan perempuan diperlukan untuk kelangsungan hidup masyarakat, dan jika tidak ada perempuan, tidak akan ada kemanusiaan dan fitrah suci laki-laki.
Hal ini juga tercantum dalam surah An-Nahl ayat 72, dimana Allah swt berfirman:
وَٱللَّهُ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا وَجَعَلَ لَكُم مِّنْ أَزْوَٰجِكُم بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ
“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik”.
Di penghujung, Direktur Universitas Jamiah Al-Zahra (as) Pakistan menegaskan: Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa perempuan adalah rekan Tuhan dalam pekerjaan Tuhan, peran Tuhan dalam pendidikan manusia dan orang yang merupakan rahasia keberlangsungan hidup manusia di dunia dan kedudukan yang tinggi yang sangat diutamakan Allah dalam Islam. Kedudukan ibu diberikan kepada perempuan sebagai manusia yang bersifat Ilahi dan Maha Penyayang, dan merupakan kedudukan dan martabat yang indah yang disebutkan dalam banyak ayat dan hadis. Oleh karena itu, secara umum jika kita katakan bahwa seorang perempuan mempunyai kedudukan yang tinggi dalam keluarga utama, dan dengan berperan sebagai istri dan membangun ketentraman dalam lingkungan keluarga, serta dengan berperan sebagai ibu dan membesarkan generasi yang sehat, dan pendidikan Ilahi dan Islami anak-anak di jalan Ilahi, dia dapat memainkan peran besar dalam pertumbuhan dan meluhurkan keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu Allamah Iqbal Lahori menggambarkan kedudukan perempuan dalam puisi sebagai berikut: “Eksistensi perempuan merupakan warna gambaran alam semesta”. (HRY)
