IQNA

Pengalaman Juri Elektronik di MTQ Internasional Arab Saudi

8:40 - August 17, 2024
Berita ID: 3480603
IQNA - Musabaqoh hafal, tilawah, dan tafsir Alquran internasional ke-44 di Arab Saudi berlanjut dengan menyelesaikan berbagai tahapannya menggunakan pengobatan elektronik.

Menurut Iqna mengutip Kantor Berita Arab Saudi, tahap akhir musabaqoh hafal, tilawah, dan tafsir Alquran internasional ke-44 Arab Saudi itu berlanjut kemarin dengan mendengarkan tilawah para kontestan oleh juri. Para kontestan berkompetisi di lima bagian musabaqoh berbeda pada sesi pagi dan sore hari.

Penjurian musabaqoh ini bersifat elektronik dan mengandalkan keakuratan, transparansi dan kemudahan penilaian serta memungkinkan peserta untuk memilih contoh soal dari bank soal, yang meliputi contoh soal serta menelusuri urutan ayat, mengatur peserta sesuai dengan huruf Alfabet dan menghentikan pengatur waktu jika terjadi situasi apa pun bagi peserta, dengan kemungkinan melanjutkan, mengumpulkan poin, dan mengekstraksi hasil dalam waktu tercepat.

 

 

Sejumlah juri internasional dengan ulama dan pakar mumpuni di bidang ilmu Alquran dan tajwid ikut serta dalam proses penjurian musabaqoh ini. Syekh Fahd bin Faraj dari Arab Saudi (ketua juri); Muhammad bin Ahmad Barhaji dari Arab Saudi; Syekh Hatem Jameel dari Yordania; Syekh Taj Afsar Abdullah Khan dari Pakistan dan Syekh Yahya Abdullah Abu Bakr dari Republik Mali menjadi juri MTQ internasional ini.

Perlu diketahui, musabaqoh internasional pada periode saat ini diunggulkan dengan tingginya tingkat hafalan, kualitas hafalan dan penampilan, serta peningkatan jumlah peserta yang jumlahnya mencapai 174 peserta yang mewakili 123 negara dari berbagai negara dunia. Ini merupakan jumlah peserta terbesar dalam musabaqoh ini sejak dimulainya 44 tahun lalu, dan nilai hadiahnya telah meningkat menjadi 400.000 Riyal Saudi.

Sejauh ini, peserta perwakilan negara Iran, Guinea, Jerman, Senegal, Burkina Faso, Maroko, Suriah, Pantai Gading, Bangladesh, India, Kuwait, Swedia, Sudan, Ethiopia, Oman, Pakistan, Myanmar, Benin dan Nepal, Kyrgyzstan, Selandia Baru dan Guyana di hadapan juri telah berkompetisi.

Menurut panitia, peserta musabaqoh ini berasal dari berbagai negara di dunia dan berkompetisi dalam lima bidang, antara lain hafalan seluruh Alquran dengan qiraat tujuh, hafalan seluruh Alquran dengan tafsir kata, hafalan seluruh Alquran dengan suara dan nada, hafalan 15 juz Alquran berturut-turut dengan suara dan nada dan hafalan lima juz Alquran berturut-turut dengan suara dan nada.

Musabaqoh ini diselenggarakan bertujuan untuk mendorong generasi baru Muslim untuk melafalkan Alquran untuk menghafal, merenungkan, dan mempraktikkan ayat dan ajarannya, serta membangkitkan semangat persaingan yang terhormat di antara para hafiz kitab Allah di dunia dan untuk menjalin hubungan antara pemuda dan Alquran.

Musabaqoh hafal, tilawah, dan tafsir Alquran internasional ke-44 di Arab Saudi dimulai pada akhir pekan lalu di dekat Masjidil Haram dan berlanjut hingga 21 Agustus, dengan kehaidarn Mohammad Hossein Behzadfar dan Mohammad Mehdi Rezaei, dua hafiz Alquran dari Republik Islam Iran. (HRY)

 

 

4231859

captcha