IQNA

Wawancara IQNA dengan Pakar Irak:

Longmarch Arbain; Sebuah Babak Besar bagi Umat Manusia untuk Memasuki Kebenaran Mahdisme

9:29 - August 29, 2024
Berita ID: 3480673
IQNA - Nizar Haider mengatakan, tidak ada keraguan bahwa longmarch jutaan orang Arbain, yang disaksikan oleh orang-orang dari seluruh dunia, adalah sebuah babak besar yang melaluinya umat manusia memasuki kebenaran Mahdisme. Semua orang bertanya, "Mengapa sekarang?" Mengapa di Irak? Dan khususnya di Karbala?”; Pertanyaan-pertanyaan ini tidak diragukan lagi mengarahkan para penanya pada satu kesimpulan; gagasan pembebasan dan semua orang, apapun keyakinannya, mengimaninya berdasarkan ayat mulia:

وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ

Kami berkehendak untuk memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu, menjadikan mereka para pemimpin, dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)”. (QS. Al-Qasas: 5)

Nizar Haider, lahir pada tahun 1959 di provinsi Karbala, adalah direktur Pusat Media Irak di Washington. Ia aktif hadir pada intifada bulan Shafar tahun 1977 yang merupakan intifada nasional pertama melawan rezim Saddam Hussein. Pada tahun 1978, ia ditangkap oleh aparat keamanan rezim Saddam karena aktivitas politiknya di Najaf, namun ia dibebaskan dari penjara dengan bantuan beberapa temannya yang berasal dari Irak.

Dalam wawancaranya dengan Iqna, Nizar Haider berkata: “Mungkin longmarch Arbain adalah salah satu fenomena langka di dunia yang dapat menjelaskan dirinya sendiri dan menjelaskan tujuannya. Kita mengetahui hal ini melalui apa yang dikatakan dan ditulis oleh dunia, dengan segala latar belakang dan opininya.

Ia menambahkan, nilai-nilai seperti perilaku manusiawi, pengorbanan diri, kerjasama, kesabaran, partisipasi persaudaraan selama pawai dan hari-hari tinggal di Karbala adalah nilai-nilai dan etika yang dijelaskan oleh dunia sendiri.

Mengenai dampak sosial positif dari Ziarah Arbain Huseini beserta dampak spiritual dan keagamaannya di tingkat masyarakat, ia mengatakan: “Selama masa ziarah, para peziarah belajar mengamalkan banyak nilai, perilaku dan moral yang positif. Pada saat yang sama, ia memperhatikan perilaku dan tindakan negatif dan salah yang ia lakukan dalam kehidupan sehari-hari, baik disadari maupun tidak.

Analis Irak ini menyatakan tentang pentingnya memperingati acara Arbain Huseini dalam melestarikan nilai dan pesan gerakan Huseini. “Kita semua tahu betul bahwa setiap fenomena di dunia memiliki dua dimensi teoritis dan praktis di satu sisi dan intelektual dan dimensi emosional di sisi lain. Fenomena Arbain Huseini pun tidak lepas dari kaidah rasional dan logis ini,” ucapnya.

Menanggapi pertanyaan apakah longmarch Arbain Huseini dapat dikatakan merupakan fenomena terciptanya peradaban Islam baru, direktur pusat media Irak di Washington ini mengatakan, jika kita ingin seperti ini, kita harus memberikan model kepada umat manusia di berbagai tingkatan, sehingga tidak cukup hanya membatasi peradaban longmrach Arbain hanya beberapa hari dan kemudian semuanya akan kembali ke keadaan semula. Karena Amirul Mukminin (as) pada masa pemerintahannya menggambarkan peradaban kepada Malik al-Asytar, yang merupakan gubernur Mesir, dengan cara ini dan memerintahkan dia untuk memungut pajak Mesir dan melakukan jihad melawan musuhnya, mereformasi rakyatnya, dan mengembangkan kota-kotanya.

Ia mengatakan tentang pesan Gerakan Sayyidus Syuhada, Imam Husein (as) untuk dunia baru. “Imam Husein (as) adalah pesan universal, yaitu nilai-nilai dan prinsip-prinsipnya yang abadi sepanjang masa dan tempat. Prinsip dan nilai-nilai ini selalu berkisar pada tiga sumbu utama: kebebasan, martabat, dan kebebasan memilih,” ucapnya.

Di penghujung, Nizar Haider berkata: “Saat ini umat manusia sedang menderita tiga penyakit serius yang bertentangan dengan ketiga prinsip tersebut, yaitu: Perbudakan, penghinaan, dan pemaksaan pilihan. Oleh karena itu, umat manusia kini sangat membutuhkan pesan Asyura untuk membebaskan diri dari perbudakan kekuasaan, uang dan nafsu, hidup bermartabat serta menikmati pilihan dan kebebasan memilih; tanpa paksaan atau tekanan dan penipuan iklan dan media yang mengontrol arah pergerakan masyarakat dan pilihan agama, politik dan moral bahkan pilihan mereka mengenai makanan, pakaian, penampilan dan dandanan. (HRY)

 

4232760

captcha