
Rik Peeperkorn, perwakilan WHO di wilayah Palestina, mengumumkan bahwa “jeda kemanusiaan” akan dimulai pada hari Minggu di Gaza tengah dan berlangsung selama delapan hingga sembilan jam setiap hari selama tiga hari. Ini akan diikuti oleh jeda serupa di Gaza selatan dan utara.
Kampanye vaksinasi, yang bertujuan untuk memvaksinasi 640.000 anak di bawah usia 10 tahun ini, akan melibatkan lebih dari 2.000 petugas kesehatan dari badan-badan PBB dan Kementerian Kesehatan Gaza. Peeperkorn menekankan pentingnya jeda tersebut untuk menjangkau sebagian besar anak-anak di Gaza.
Kesepakatan tersebut dicapai setelah seorang bayi berusia 10 bulan di Gaza lumpuh karena jenis virus yang bermutasi yang dikeluarkan oleh orang yang divaksinasi melalui kotorannya. Insiden ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk kampanye vaksinasi.
Meskipun jeda kemanusiaan ini bukan merupakan kesepakatan gencatan senjata, Hamas telah menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan organisasi internasional guna memastikan keberhasilan kampanye vaksinasi polio. Kesepakatan ini dicapai setelah konflik yang menghancurkan selama berbulan-bulan di Gaza.
Agresi Israel yang sedang berlangsung di Gaza telah merenggut nyawa sedikitnya 40.602 warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, serta menyebabkan 93.855 orang lainnya terluka. Jumlah korban konflik terus meningkat karena ribuan orang masih hilang di bawah reruntuhan.
WHO dan badan-badan PBB berharap bahwa jeda pertempuran selama tiga hari akan memberikan kesempatan penting untuk melindungi anak-anak Gaza dari ancaman polio. (HRY)
Sumber: arrahmahnews.com