Menurut Iqna mengutip al-Masira, perayaan Maulid Nabi (saw) telah lama menjadi salah satu ritual terpenting umat Islam di Yaman. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, perayaan-perayaan ini digambarkan oleh para ekstremis sebagai ritual yang menyimpang dan kafir, dan banyak dari kelompok-kelompok ini yang meminta untuk menghentikan perayaan-perayaan tersebut.
Para cendekiawan Islam di Yaman, Mesir dan negara-negara Islam lainnya dari berbagai agama selalu menekankan perlunya menghormati maqom Nabi (saw). Pejabat Ansarullah Yaman pun ingin menggelar perayaan Maulid Nabi (saw) semegah mungkin.
Selain itu, festival tahunan kedua memperingati kelahiran Nabi Muhammad (saw) diadakan di kawasan Tahrir Sana'a. Festival ini akan diadakan di Tahrir Square mulai tanggal 1 hingga 10 September dengan dukungan komunitas amal edukasi Alquran dan Ulumul Quran.
Festival tahunan memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw ini diadakan dengan tujuan untuk mempertebal rasa cinta kepada Nabi saw dan mengekspresikan solidaritas terhadap rakyat Palestina di tengah agresi Israel yang terus berlanjut terhadap Jalur Gaza yang terkepung. (HRY)